Pertambangan Ancam 822 Desa Kekeringan di Jatim

Rusaknya ekologi wilayah resapan hulu Sungai Brantas juga memperparah kekeringan.
Senin, 29 Jul 2019 10:51 WIB Author - Fathor Rasi

SURABAYA-Hasil riset Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan neraca air di Jawa tidak terlalu tinggi dengan daya dukung ketersediaan air hanya berkisar satu hingga dua bulan.

Artinya, bila hujan lebih dari dua bulan tidak turun hujan bisa mengakibatkan kekeringan di seluruh Pulau Jawa, tak terkecuali di wilayah Jawa Timur (Jatim).

Terkait hal itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jatim mengungkapkan pemicu bertambahnya desa yang diperkirakan terdampak kekeringan salah sarunya adalah kerusakan lingkungan.

Yang dibutuhkan memperbanyak kawasan lindung menjadi kawasan resapan air. Karena kita sudah tahu situasi yang dihadapi oleh ekologi Jawa, ungkap Direktur Eksekutif Walhi, Rere Christanto, Minggu (28/07).

Namun yang terjadi justru kebijakan pemerintah bertolak belakang dengan fakta ancaman kekeringan dimana kawasan tambang di Jatim meningkat dari 2012 ke 2016.

Baca juga :