INKA: Raksasa Produksi Kereta Api Asia Tenggara
INKA: Raksasa Produksi Kereta Api Asia Tenggara yang Serap Ratusan Tenaga Kerja Lokal
Sejak resmi beroperasi penuh pada akhir 2024, PT. Industri Kereta Api (INKA) di Banyuwangi telah menjadi lokomotif baru bagi perekonomian lokal. Pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara ini tidak hanya membuka ratusan lapangan kerja, khususnya bagi lulusan SMK Banyuwangi, tetapi juga mengirim banyak di antaranya untuk training di Tiongkok dan Jepang. Kini, INKA Banyuwangi menargetkan produksi fantastis: 250 gerbong kereta api per tahun.
Direktur Pengelolaan Kualitas PT. INKA Banyuwangi Bambang Jatmika menjelaskan, produksi di fasilitas Banyuwangi baru dimulai pada Desember 2024. Untuk tahun ini, INKA Banyuwangi menargetkan produksi 100 gerbong kereta api, karena masih dalam tahap melengkapi investasi mesin agar bisa beroperasi secara maksimal.
"Mesin produksi lengkap kami akan tiba semua pada kuartal ketiga atau semester akhir tahun ini. Baru setelah itu kami bisa berproduksi maksimal. Targetnya, mulai 2026, kami bisa memproduksi 250 gerbong per tahun yang nilainya setara Rp4 triliun," ungkap Bambang saat mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau langsung produksi di pabrik yang berlokasi di Kecamatan Kalipuro ini.
Untuk memenuhi target ambisius tersebut, PT. INKA Banyuwangi diproyeksikan membutuhkan hingga 1.000 tenaga kerja. Saat ini, sebanyak 600 tenaga kerja telah terserap, mayoritas adalah lulusan SMK hingga D3 dari Banyuwangi sendiri.
"Kami merekrut banyak tenaga kerja, bahkan lulusan SMK tahun 2025 di Banyuwangi semuanya sudah terserap. Anak-anak yang baru lulus ini diikutkan training di Madiun, dan sebagian besar bahkan mendapat kesempatan training di Tiongkok dan Jepang," tambah Bambang, menunjukkan komitmen INKA dalam pengembangan SDM lokal.
INKA Banyuwangi masih membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMK dan sarjana untuk mengisi kebutuhan SDM. INKA juga menjalin kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi untuk memastikan para pekerja mendapatkan pelatihan yang relevan dan dibutuhkan industri.
Bambang juga menjelaskan, pabrik di Banyuwangi ini fokus pada produksi kereta dengan teknologi modern. Kereta yang diproduksi akan menggunakan teknologi berbasis robotik dan Artificial Intelligence (AI).
"Kami siapkan semua mesin yang berbasis robotik dan AI. Kereta tersebut akan beroperasi secara otomatis, tidak lagi menggunakan lokomotif untuk menjalankannya. Salah satunya yang saat ini tengah kami produksi adalah untuk memenuhi permintaan PT. KCI (Kereta Commuter Indonesia)," ungkapnya.
Sementara Bupati Ipuk Fiestiandani mengapresiasi keberadaan PT. INKA Banyuwangi sebagai investasi strategis yang memberikan dampak positif signifikan bagi daerah. Manfaatnya mencakup pembukaan lapangan kerja baru dan geliat perekonomian warga sekitar.
"Kami berterima kasih karena anak-anak Banyuwangi mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan peningkatan kompetensi dengan fasilitasi dari INKA. Bahkan mereka mendapat kesempatan training hingga ke luar negeri. Selain itu, perekonomian sekitar pabrik juga menggeliat dengan adanya industri yang berjalan," ujar Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memberikan kemudahan bagi investasi yang akan masuk ke Banyuwangi. "Pemerintah daerah akan memberikan kemudahan bagi investasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Banyuwangi," pungkasnya.
Sumber: Pemkab Banyuwangi
Komentar