Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (Mendes PDT), H. Yandri Susanto, SPt.,M.Pd melakukan peninjauan Ketahanan Pangan Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jumat (27/6) pagi. Foto Pemkab Malang

Mendes PDT Kunjungi Desa Kucur: Dukung Hilirisasi Jeruk

Mendes PDT Kunjungi Desa Kucur: Dukung Penuh Hilirisasi Jeruk Unggulan di Malang

Mendes PDT memberikan dukungan penuh setelah mengetahui potensi besar Desa Kucur yang memiliki lahan jeruk berkualitas ekspor seluas 11 hektare.

Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M, menyambut kunjungan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), H. Yandri Susanto, SPt., M.Pd, di Desa Kucur, Kecamatan Dau. Kunjungan ini berfokus pada peninjauan ketahanan pangan dan potensi pertanian lokal, khususnya komoditas jeruk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat.

Peninjauan ini ditandai dengan panen langsung di kebun jeruk Lembah Putri Tidur, yang dikelola mandiri oleh Pemerintah Desa Kucur bersama Bumdes Mitra Sejati.

Potensi Jeruk Kucur Menarik Perhatian Menteri

Mendes PDT memberikan dukungan penuh setelah mengetahui potensi besar Desa Kucur yang memiliki lahan jeruk berkualitas ekspor seluas 11 hektare. Bahkan, 400 hektare lahan yang dikelola Bumdes Mitra Sejati ditanami berbagai varietas jeruk unggulan seperti Keprok 55, Baby Iris, RDL, Siem Madu, dan Pontianak.

Bupati Sanusi menjelaskan, kedatangan Menteri bertujuan untuk melakukan survei langsung dan menjajaki pengembangan hilirisasi produk jeruk di Kabupaten Malang.

"Pak Menteri akan mengembangkan hilirisasi. Jadi, jeruk dari produsen akan diolah menjadi produk pabrikan. Ini akan dikembangkan di Kabupaten Malang," jelas Bupati Sanusi, yang juga sempat mendampingi Mendes PDT menginap di rumah warga dan salat Subuh berjamaah.

Hilirisasi dan Pemasaran Jadi Solusi Utama

Mendes PDT menekankan pentingnya hilirisasi untuk mengatasi masalah harga anjlok saat panen raya.

"Perlu hilirisasi produk dan memperluas pemasarannya agar tidak ada jeruk yang busuk atau dibuang," tegasnya.

Ia menyarankan solusi inovatif seperti pengolahan jeruk menjadi tepung atau butiran jeruk. Selain itu, potensi kerja sama dengan program-program nasional, seperti program makan bergizi gratis, juga dapat menjadi peluang pasar baru bagi produk jeruk Desa Kucur.

Panen Perdana Raup Ratusan Juta

Secara terpisah, Kepala Desa Kucur, Abdurohim, mengungkapkan keberhasilan panen perdana. Panen raya dari kebun Bumdes Mitra Sejati menghasilkan 5,5 ton jeruk dengan pendapatan mencapai Rp103 juta di tahun pertama. Ia optimistis panen tahun ini bisa menembus Rp200 juta.

Meski demikian, Abdurohim juga menyampaikan tantangan yang dihadapi, yaitu kesulitan pemasaran dan kebutuhan akan sumur bor untuk memenuhi pasokan air. Diharapkan kehadiran menteri dapat mendorong pemenuhan kebutuhan vital ini demi keberlanjutan pertanian jeruk.

Sumber: Pemkab Malang

Komentar