Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengukuhkan tindakannya untuk mendorong kemajuan daerah dengan peluncuran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transformation Center (BTC). Foto istimewa

ITS, BUMD Transformation Center, Inovasi Daerah

ITS Meluncurkan BUMD Transformation Center untuk Mendorong Inovasi Daerah

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengukuhkan tindakannya untuk mendorong kemajuan daerah dengan peluncuran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transformation Center (BTC). Inisiatif yang digagas oleh ITS dan para mitranya ini diresmikan di Hotel Raffles, Jakarta.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengukuhkan tindakannya untuk mendorong kemajuan daerah dengan peluncuran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transformation Center (BTC). Inisiatif yang digagas oleh ITS dan para mitranya ini diresmikan di Hotel Raffles, Jakarta.

Wakil Rektor IV yang membidangi Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Prof Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD menjelaskan, BTC berfungsi sebagai pusat transformasi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing BUMD di seluruh tanah air. Usaha ini muncul karena adanya kebutuhan bagi BUMD untuk memperbesar kontribusi dalam pembangunan wilayah.

"Kami melihat kesempatan untuk meningkatkan keunggulan BUMD dalam teknologi, rekayasa sistem, dan manajemen," ungkap Hatta, dalam siaran pers ITS pada Jumat(2/5).

Profesor dari Departemen Teknik Fisika ITS tersebut menyatakan, BTC dibangun dengan empat program unggulan. Yang pertama adalah Akademi Transformasi BUMD, yang berfokus pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi, digitalisasi, dan manajemen risiko. Program kedua adalah Klinik Konsultasi dan Implementasi yang menyediakan pendampingan secara langsung.

"Melalui program ini, BUMD akan mendapatkan bantuan dalam menerapkan solusi inovatif yang spesifik," tambah Hatta.

Selanjutnya, program ketiga yang dijelaskan oleh Hatta adalah Laboratorium Inovasi BUMD, yang berfungsi sebagai pusat penelitian terapan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing daerah. Program keempat adalah Platform Kolaborasi Transformasi, yang menjadi titik jantung ekosistem inovasi antara ITS, pemerintah daerah, dan sektor industri.

Di sisi lain, Pendiri BTC ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng menjelaskan, program ini juga dirancang untuk menjembatani hubungan antara BUMD, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia menjelaskan, ini memungkinkan adanya pengintegrasian program nasional seperti ketahanan pangan secara lintas disiplin.

"Contohnya, program pangan nasional akan diawasi oleh BUMN pangan, didukung oleh BUMD pangan daerah, dan diperkuat oleh BUMDes," jelas pria berkacamata ini.

BTC akan segera memberikan perhatian lebih pada sektor pangan, dimulai dari agrobisnis. Di masa depan, cakupan sektor BTC akan diperluas, mulai dari pengelolaan limbah, layanan jasa, hingga penguatan aset daerah.

"Kami memulai dari sektor pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan," kata Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPIKP) ITS ini.

Dosen dari Departemen Manajemen Bisnis ITS ini, berpendapat, peluncuran BTC adalah langkah penting bagi ITS untuk mewujudkan komitmennya dalam penerapan riset dan ilmu pengetahuan di lapangan. Melalui BTC, ITS berkomitmen untuk menjadi mitra strategis BUMD dalam menghadapi tantangan era digital dan transformasi industri.

"Mari kita ciptakan BUMD yang inovatif dan berdaya saing demi pembangunan berkelanjutan," katanya dengan optimisme.

Inisiatif BTC ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur, serta poin ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.

Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi, BUMD, dan pelaku industri, ITS melalui BTC berharap, dapat menciptakan ekosistem pembangunan daerah yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Sumber: Kominfojatimprov

Komentar