Dinsos Jatim, KIPP 2025
Dinsos Jatim presentasikan Inovasi BOMBASTIS pada KIPP 2025
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Dinas Sosial Jawa Timur telah menampilkan inovasi yang mereka kembangkan, yang dikenal sebagai Belajar Orientasi Mobilitas Bagi Distra dan Komunitas atau BOMBASTIS, di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025 yang berlangsung di kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Timur.
BOMBASTIS adalah suatu inovasi yang menawarkan pembelajaran tentang orientasi dan mobilitas bagi para penyandang disabilitas netra, sehingga mereka dapat beraktifitas secara mandiri baik di lingkungan rumah maupun di tempat umum.
Kepala UPT RSBN Malang Firdaus Sulistijawan, SSos, MPSSp, dengan penuh penjelasan menyampaikan inovasi ini kepada panel juri yang terdiri dari Prof Dr H Jusuf Irianto, Drs MCom Dr Andriyanto SH MKes, dan Redhi Setiadi SIP MPA. Presentasi tersebut juga dihadiri oleh wakil dari berbagai lembaga yang turut berpartisipasi dalam KIPP 2025 di Jawa Timur.
“BOMBASTIS menciptakan dampak positif yang meluas, tidak hanya bagi para penerima manfaatnya langsung, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dari berbagai instansi serta pengelola tempat umum untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi disabilitas,” kata Firdaus melalui rilis pers Dinsos Jawa Timur pada Jumat (2/5).
Inovasi ini telah berkontribusi pada munculnya guiding block, informasi dalam bentuk huruf braille, serta pelatihan mengenai layanan inklusif di beberapa ruang publik. Program ini dianggap lebih dari sekadar pendekatan teknis, melainkan juga sebagai upaya untuk mengubah budaya pelayanan ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Para juri memberikan penghargaan terhadap pendekatan yang partisipatif dan dampak sosial dari inovasi ini, yang sejalan dengan visi Nawa Bhakti Satya, khususnya membangun Jatim Sejahtera dan Jatim Inklusif. Inisiatif ini juga sejalan dengan pencapaian Asta Cita pembangunan nasional dalam memperkuat perlindungan sosial serta memperluas akses bagi masyarakat yang rentan.
Sumber: Kominfojatimprov
Komentar