Waspada! Kecanduan Sleep Call Bisa Ganggu Kecerdasan dan Pertumbuhan Anak

Kebiasaan menelepon hingga tertidur di malam hari ini mulai menjadi tren, namun ternyata membawa dampak negatif yang serius.

Di balik kesan romantis dan hangatnya kebiasaan sleep call, ternyata tersembunyi bahaya yang mengancam kesehatan dan masa depan generasi muda. Terutama bagi para pelajar yang masih berada di usia tumbuh kembang. Kebiasaan menelepon hingga tertidur di malam hari ini mulai menjadi tren, namun ternyata membawa dampak negatif yang serius.

Hal itu diungkapkan oleh drg. Ronny INK dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema “Antara Sleep Call, Tes Kemampuan Akademik (TKA), dan SPMB 2026” yang digelar Jawa Pos Radar Nganjuk pada 16 Juli lalu. Dokter Gigi Teladan Nasional 2024 itu menyatakan bahwa sleep call selama berjam-jam dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur, yang berdampak langsung pada fisik dan kecerdasan anak.

“Sleep call banyak dampak negatifnya untuk kesehatan,” tegas Ronny.

Menurutnya, anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur ideal selama 7-8 jam per hari. Jika kebutuhan ini terganggu karena kebiasaan begadang demi sleep call, maka proses recovery tubuh tidak bisa berlangsung maksimal. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak dapat diperbarui dengan baik, dan hal ini berdampak pada pertumbuhan serta fungsi otak.

“Tubuh itu perlu recovery. Tidur itu fungsinya untuk mengganti sel-sel tubuh yang mati setiap harinya,” lanjutnya.