Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Foto Pemprov Jawa Timur

Pemprov Jatim, Kesejahteraan Pekerja

Pemprov Jatim Menyatakan Tekad untuk Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja Melalui Pelatihan dan Hubungan yang Harmonis

Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja melalui peningkatan pelatihan keterampilan dan penciptaan hubungan industrial yang kondusif.

Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja melalui peningkatan pelatihan keterampilan dan penciptaan hubungan industrial yang kondusif.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur Sigit Priyanto mengungkapkan, situasi ketenagakerjaan di Jawa Timur saat ini cukup stabil. Tingkat pengangguran terbuka di wilayah ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

“Jawa Timur memiliki lebih dari 800 ribu perusahaan, sebagian besar di antaranya adalah unit usaha mikro, kecil, dan menengah. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja, termasuk dalam penguasaan bahasa serta teknologi,” ungkap Sigit saat dialog publik bersama Suara Surabaya pada Selasa (30/4).

Ia juga menambahkan, Disnakertrans Jawa Timur memiliki tim yang bertugas untuk deteksi dini serta mediasi hubungan industrial guna mencegah terjadinya konflik antara pekerja dan majikan.

“Kami secara rutin membina kedua belah pihak melalui forum bipartit dan tripartit supaya hubungan kerja tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jawa Timur Ahmad Fauzi, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan keterampilan interpersonal dan pelatihan kerja. Namun, ia juga menunjukkan bahwa mengubah pola pikir pekerja bukanlah suatu hal yang mudah.

“Mendorong orang untuk meningkatkan keterampilan itu tidak semudah itu, terutama bagi mereka yang sudah lama bekerja di perusahaan. Mereka sudah terbiasa dengan cara kerja yang satu itu. Untuk diminta beradaptasi saja kadang sangat sulit,” papar Fauzi.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi saat ini tidak hanya berasal dari lingkungan kerja, tetapi juga dari faktor ekonomi global.

“Kondisi ekonomi saat ini kurang menguntungkan. Kami selalu mengingatkan setiap elemen, baik yang sudah maupun belum bekerja, untuk meningkatkan etos kerja dan disiplin yang tinggi,” tambahnya.

Fauzi juga menekankan peran vital Jawa Timur dalam perekonomian nasional.

“Jawa Timur merupakan penyedia utama bahan pangan nasional. Daging, telur, dan beras adalah yang terbaik. Bahkan, untuk ekspor di sektor garment, furnitur, dan alas kaki, Jawa Timur juga merupakan yang dominan,” tegasnya.

Ia menekankan perlunya perhatian terhadap tinggi rendahnya tarif ekspor yang dapat berdampak pada keberlangsungan industri dan tenaga kerja. Oleh karena itu, ia berharap peringatan May Day dapat menjadi sarana refleksi bersama antara pekerja dan pengusaha.

“Jangan pernah menyerah, teruslah optimis. Hari esok akan membawa tantangan yang lebih kompetitif bagi setiap pihak. Kita harus menyadari tanggung jawab masing-masing. Jangan hanya fokus pada hak, tetapi utamakanlah kewajiban. Ini berlaku bagi pekerja dan pengusaha,” tutup Fauzi.

Dengan tema “Buruh Sejahtera, Jawa Timur Berdaya,” Pemprov Jatim berharap dapat terus meningkatkan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan tenaga kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, adil, dan kompetitif.

Sumber: kominfoprovjatim

Komentar