Bersama BI dan OJK, Diskominfo Jatim Mengedukasi Tentang Keu
Bersama BI dan OJK, Diskominfo Jatim Mengedukasi tentang Keuangan Digital di Malang
Literasi keuangan di era digital menjadi salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang, termasuk generasi muda. Untuk itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur telah memulai program Cerdas Digital (CERDIG) yang bertemakan Literasi Keuangan Digital.
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur (Bakorwil) III Malang pada Selasa (24/6).
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Suharlina Kusumawardani, hadir untuk mewakili Kepala Dinas Sherlita Ratna Dewi Agustin, dalam membuka acara tersebut.
Ia menjelaskan, pesatnya perkembangan teknologi digital telah memengaruhi banyak hal dalam kehidupan kita, termasuk cara kita melakukan transaksi.
“Di zaman digital ini, perbankan online, dompet digital, dan e-commerce telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkapnya.
Suharlina melanjutkan, pada Januari 2025, Bank Indonesia mencatatkan jumlah transaksi digital mencapai 3,5 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 35,3% dibanding tahun sebelumnya, yang didorong oleh semua komponen.
Di samping itu, transaksi melalui aplikasi mobile dan internet terus meningkat, masing-masing tumbuh 29,7% dan 19,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi pembayaran digital melalui QRIS juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat sebesar 170,1%, didukung oleh meningkatnya jumlah pengguna dan merchant.
Suharlina menekankan, akses mudah ke layanan ini memungkinkan kita untuk bertransaksi kapan saja dan di mana saja. Namun, dibalik kemudahan tersebut, ada tantangan dan risiko baru yang perlu dihadapi.
“Olehnya itu, melalui program literasi keuangan digital ini, kita ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan transaksi secara bijak dan aman. Kita perlu tahu bagaimana melindungi data pribadi, memilih platform keuangan yang handal, serta mengenali risiko dalam dunia digital,” terangnya.
Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur (Bakorwil) III Malang Asep Kusdinar menegaskan, literasi keuangan digital merupakan kunci utama agar masyarakat dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital secara maksimal dan terlindungi dari berbagai risiko, seperti penipuan online dan pinjaman ilegal.
"Acara Cerdas Digital ini merupakan langkah strategis untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan kepada masyarakat. Pemprov Jatim melalui Bakorwil III Malang selalu mendukung penuh usaha untuk meningkatkan literasi digital dan finansial di masyarakat,” tegasnya.
Narasumber pertama dalam acara ini adalah Analis Yunior dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Ilyas Khoirudin, yang membahas tentang Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Perlindungan Konsumen. Ia menjelaskan tentang QRIS sebagai inovasi dalam pembayaran digital, berbagai modus penipuan dalam sistem pembayaran, serta peran Bank Indonesia dalam Desk Penanganan Penipuan.
“Jadilah Konsumen Cerdas, yaitu PeKA atau Peduli, Kenali, Adukan dalam Bertransaksi. Peduli berarti memahami produk dan jasa keuangan. Kenali mencakup pemahaman tentang risiko dan ancaman penipuan serta cara mitigasinya. Adukan berarti memahami tentang regulator perlindungan konsumen,” jelasnya.
Narasumber kedua adalah Ni Putu Mira Virgayanti, Analis Pengawasan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen dari Otoritas Jasa Keuangan Malang.
Ia memaparkan topik tentang Perlindungan Konsumen dalam Era Keuangan Digital, mencakup modus kejahatan keuangan digital, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti), serta peringatan tentang pinjaman ilegal, investasi liar, dan perjudian online.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa Satgas Pasti merupakan sebuah platform koordinasi yang melibatkan 21 lembaga, kementerian, dan otoritas dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga tersebut dalam usaha mencegah dan menangani kegiatan ekonomi ilegal di sektor keuangan.
“Selanjutnya, Indonesia Anti-scam Center hadir untuk memberikan respons yang cepat, tepat waktu, dan memberikan efek jera terhadap berbagai jenis penipuan (scam) dalam Sektor Jasa Keuangan,” ujarnya.
Sebagai tambahan, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 orang yang berasal dari Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang dan Kabupaten Malang, serta Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Malang.
sumber kominfojatim
Komentar