Walhi Jatim Ingatkan Ancaman Bencana di Selatan Jawa

Walhi Jatim Ingatkan Ancaman Bencana di Selatan Jawa Foto unggahan Forum Rakyat Banyuwangi soal kerusakan lingkungan di Gunung Tumpang Pitu/ Foto sebelah kiri dari google maps tahun 2014/Foto kanan google maps 2018.

JAKARTA-Kerawanan bencana di daerah pesisir Selatan Jawa dinilai semakin meningkat seiring aktivitas petambangan perusahaan PT Merdeka Copper Gold di kawasan Tumpang Pitu, Banyuwangi.

"Sudah ada sejarah 300 jiwa menjadi korban karena gempa dan tsunami pada tahun 1994. Sudah Rawan. Apalagi ditambah operasi tambang, dapat merusak kawasan penyangga dan kawasan evakuasi warga," ujar Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur Rere Christanto saat konferensi pers di Kantor Walhi, Jakarta Selatan, Selasa (27/08).

BACA JUGA:
Jatim Terancam Tsunami bila Gempa Magnitudo 8,8 Terjadi
Khofifah soal Potensi Tsunami di Jatim: Perbanyak Istigfar!
Pertambangan Ancam 822 Desa Kekeringan di Jatim

Menguatkan argumennya tersebut, Rere kemudian membeberkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) bahwa banyak titik gempa muncul di Banyuwangi. 

"Gempa sudah terjadi sebanyak tiga kali, yang menyebabkan kepanikan pengungsian di tiga desa, yakni Sumberagung, Sarongan, dan Kandangan," ungkap rere mengutip CNN.

Rere melihat ada kontradiksi dari mempernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagaimana diungkapkannya dalam Rakornas BMKG 23 Juli lalu.

Saat itu Jokowi menyinggung larangan membangun proyek di kawasan rawan bencana.

"Kami melihat ada kontradiksi dari pernyataan Presiden Jokowi dengan kenyataan sekarang," ujar aktivis lingkungan itu.

Tumpang Pitu benteng tsunami

Senada dengan Walhi, Forum Rakyat Banyuwangi (FRB) dalam keterangannya belum lama ini menyebut Gunung Tumpang Pitu merupakan benteng pertahanan tsunami yang alami mengingat pada tahun 1994, lokasi tersebut diterjang ombak Tsunami. 

"Kejadian ini menyusul setalah terjadi gempa tektonik 7.8 SR di Samudra Hindia. Tsunami ini mengakibatkan kerusakan total di pemukiman pesisir. Daerah-daerah pesisir selatan di Kabupaten Banyuwangi ini seperti Pantai Pancer dan Pantai Rajegwesi rata dengan tanah," tulisnya.

Menurut FRB, Gunung Tumpang Pitu menurut FRB semestinya dikonservasi, bukan malah direntankan dengan pertambangan emas.

"Kawasan selatan Jawa, khususnya Banyuwangi Selatan adalah Kawasan Rawan Bencana (KRB). Ini berarti pula bahwa kawasan Tumpang Pitu dan sekitarnya adalah kawasan yang rentan," tutupnya.

Sebelumnya, pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko memprediksi gempa megathrust dengan magnitudo 8,8 berpotensi terjadi di Selatan Pulau Jawa, dan bisa menyebabkan timbulnya gelombang tsunami dengan ketinggian 20 meter di sepanjang pantai tersebut.

Daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami jika terjadi gempa megathrust di Selatan Jawa khususnya di selatan DIY, cukup panjang yaitu dari Cilacap hingga ke Jawa Timur.