Sinyal Jokowi Tak Restui Airlangga Jadi Ketum Golkar

Sinyal Jokowi Tak Restui Airlangga Jadi Ketum Golkar Presiden Jokowi jabat tangan Airlangga Hartarto/Foto: dailymail

JAKARTA-Penunjukan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Ekonomi diduga menjadi sinyal Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lagi merestuinya menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar.

"Jangan-jangan Jokowi ingin Airlangga fokus di kabinetnya, apalagi ditunjuk sebagai Menko. Itukan tugasnya berat," kata Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Pangi menilai, Partai Golkar akan lebih berkembang dan maju jika ketua umumnya fokus dan tidak rangkap jabatan di pemerintahan.

"Gokar itu partai besar, mesti diurusi dengan serius dan fokus, agar lebih maju dan berkembang. Buktinya target Golkar dalam Pileg kemarin tak tercapai," ujar Pangi.

Lagi pula, sambung Pangi, Presiden Jokowi sejak periode pertama kepemimpinannya sudah menegaskan bahwa tidak boleh ada rangkap jabatan dalam kabinetnya.

Pangi menambahkan, Jokowi tidak punya beban politik lagi seperti periode pertama menjadi presiden, karena tidak mungkin diusung lagi ketiga kalinya pada 2024 mendatang.

"Kecuali fokus bekerja dan memenuhi janji-janji politiknya, dan itu butuh pembantu-pembantu yang fokus dan mencurahkan waktunya membantu presiden.Tidak menjadi menteri dan sambil mengurus partai atau sebaliknya," tambahnya.

Sementara itu, Pengurus Pusat SOKSI, Freddy Latumahina mengatakan, kepemimpinan Partai Golkar selama dua tahun terakhir ini telah banyak keluar dari aturan sistem dan mekanisme organisasi.

"Dua tahun ini Partai Golkar tidak dikelola sebagaimana mestinya. Prinsip kolektif dalam pengambilan keputusan organisasi telah dicampakan. Yang ada hanyalah mementingkan sekelompok elit tertentu. Tak heran jika kaderisasi di tubuh Partai Golkar menjadi mati. Hal ini semakin menjauhkan Partai Golkar dari marwah partai karya ke karyaan,"  Freddy beberapa waktu lalu.

Untuk itu, dia meminta adar Airlangga fokus membantu presiden dengan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Jangan sampai, lanjut Freddey, para menteri khususnya yang berada dibidang ekonomi, terpecah konsentrasinya dengan urusan politik. 

"Partai Golkar sudah mempercayakan Airlangga Hartarto untuk membantu Presiden Joko Widodo sebagai Menko Perekonomian. Kepercayaan tersebut harus dijaga dengan baik. Karena itu, Airlangga Hartarto sudah sepatutnya fokus menjalankan amanah dari Presiden Joko Widodo," tutup Freddy.