Sandi Bicara Peluang Hadapi Ketidakpastian Global

 Sandi Bicara Peluang Hadapi Ketidakpastian Global Sandiaga Uno saat menyapa pedagang kuliner di surabaya, Jawa Timur/Foto: twitter@sandiuno

SURABAYA-Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa Indonesia harus bisa membaca peluang dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"Program-program prioritas pemerintah ini mestinya mengarahkan kepada bagaimana kebijakan yang diperlukan agar ketidakpastian dunia ini tetap bisa memberikan peluang untuk ekonomi kita bertumbuh dan membuka lapangan pekerjaan," kata Sandiaga Uno saat menjadi pembicara dalam seminar AAYCCP 3.0 x AIRMAC yang digelar BEM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/11).

Anak-anak muda generasi masa depan bangsa Indonesia, jelas Sandi, berperan penting dalam menggerakkan perekonomian di negeri ini.

Sehingga, sambung dia, kalau tidak disiapkan dari sekarang, akhirnya nanti tidak bisa mendapatkan lapangan kerja yang berkualitas.

"Sekarang ini bagaimana program program prioritas pemerintah yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja ini bisa dieksekusi dengan lebih cepat lagi, karena peluang dari perang dagang ini sangat terbuka sekarang," ujar Sandi.

Selain itu, jelas Sandi, rencana pemerintah yang akan menerapkan undang-undang baru Omnibus Law untuk menciptakan lapangan kerja dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu didorong. 

Hal ini dikarenakan 97 persen ekonomi Indonesia itu adalah UMKM dan lebih dari 98 persen lapangan kerja di Indonesia diciptakan oleh UMKM.

"Kita harus pastikan UMKM juga bisa tumbuh berkembang serta produk dan jasa milik Indonesia bisa berjaya dalam situasi ketegangan yang diakibatkan oleh perang dagang antara Amerika dan China," unjarnya.

Terkait inovasi apa yang bisa disampaikan kepada pemerintah, Sandi mengatakan yang perlu dilakukan adalah percepatan reformasi struktural, khususnya di bidang ketenagakerjaan, perpajakan, dan kemudahan berinvestasi.

"Itu yang akan mampu untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujarnya.

Dia menyarankan untuk pemberdayaan UMKM bisa diberikan kesempatan kepada anak-anak muda.

Hal ini, jelas dia, dikarenakan anak-anak muda saat ini membutuhkan satu kebijakan sehingga mereka bisa memulai startup teknologi, terutama mengenai bisnis-bisnis yang sekarang yang disebut sebagai digital ekonomi. (Ant)