Pimpinan KPK: Saya Belum Dengar Penggeledahan di Surabaya

Pimpinan KPK: Saya Belum Dengar Penggeledahan di Surabaya Jubir KPK Ferbri Diansyah/Foto: KPK.go.id

SURABAYA-Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengaku belum bisa berkomentar banyak soal penggeledahan rumah milik komisaris Bank Jatim, di Surabaya, Kamis (11/07).

"Saya belum mendengar dan saya nggak bisa komen itu. Saya belum update, jadi nggak boleh ngomong yang saya belum kuasai," ujarnya di sela roadshow bus KPK di Surabaya, Jumat (12/07).

Salah satu pimpimpinan KPK ini menuturkan, orang di lapangan itu selalu bergerak cepat sehingga perlu dipelajari dulu, sebab tidak menutup kemungkinan merupakan kasus lama.

Disinggung soal pernyataan juru bicara KPK Febri Diansyah yang sudah memberi pernyataan terkait penggeledahan tersebut, Saut menegaskan masih akan membaca secara detil dan mengonfirmasinya lebih lanjut.

Baca Juga: KPK Geledah Rumah Diduga Milik Komisaris Bank Jatim
                    KPK Acak-Acak Sejumlah Rumah Pejabat Jatim

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah  mengatakan KPK menggeledah lima lokasi di Jawa Timur selama dua hari (Rabu-Kamis).

Penggeledahan tersebut terkait penyidikan kasus suap terkait pembahasan, pengesahan dan pelaksanaan APBD dan/atau APBD Perubahan Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran 2015-2018.

Pada Rabu (10/07) dilakukan penggeledahan di satu lokasi, yaitu kantor Badan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur dan dari sana disita sejumlah dokumen penganggaran.

Selanjutnya pada Kamis (11/07) penggeledahan berlanjut di empat rumah pribadi sejumlah pejabat yang masih aktif ataupun telah pensiun di Badan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur.

Salah satu rumah yang digeledah diduga milik mantan Kepala Bappeda yang saat ini menjabat sebagai salah seorang komisaris Bank Jatim.

Dari empat lokasi itu, tim KPK menyita dokumen terkait penganggaran dan barang bukti elektronik berupa telepon genggam.

"Penggeledahan dilakukan terkait dengan sumber dana APBD Tulungagung dari Bantuan Keuangan APBD Provinsi Jawa Timur," tutup Febri. (Ant)