Persatuan dan kesatuan harus mendapat tempat tertinggi

Persatuan dan kesatuan harus mendapat tempat tertinggi Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo. Foto bpip.go.id

Persatuan dan kesatuan bangsa harus mendapat tertinggi di republik ini. Setiap polemik yang berpotensi pada perpecahan harus diselesaikan secara bijak dan ketentuan yang berlaku. Pesan tersebut disampaikan rohaniwan Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny.

"Menjaga persatuan bangsa itu segala-galanya, sebagai hukum tertinggi," ujar Romo Benny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/12).

Romo Benny yang juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) mengatakan, perbedaan pandangan politik atau tafsir hukum tidak selalu harus direspons dengan aksi massa. Masalah politik bisa selesai dengan musyawarah mufakat. Perbedaan tafsir hukum harus diselesaikan secara hukum.

"Bukan lagi dengan mengadakan aksi-aksi provokasi yang menimbulkan keutuhan bangsa ini menjadi terancam," tuturnya.

Apalagi saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang dampaknya ke banyak sektor, ekonomi, sosial hingga kesehatan. Menurut dia, menjaga keutuhan bangsa dan mencegah agar penyebaran virus tidak semakin masif sangat penting dan menjadi tanggung jawab semua.

"Kalau ada pandangan politik yang menurut kita tidak sesuai, lebih bijak itu secara musyarawah mufakat, jangan menimbulkan kegaduhan baru karena kita membutuhkan situasi politik yang stabil, situasi keamanan yang stabil," imbuhnya.

Dengan situasi politik yang stabil, pemulihan ekonomi akibat pandemi diharapkan semakin cepat. Negara lain menghadapi krisis akibat Covid dengan bersatu padu.

"Kalau energi kita habis hanya merespons hal-hal yang sifatnya reaktif, kita tidak akan mampu bersaing dalam pemulihan ekonomi. Yang dibutuhkan sekarang ini adalah persatuan anak-anak bangsa," ujar Romo Benny.

Dia mengatakan mengumpulkan massa di kondisi saat ini sangat tidak bijak karena berpotensi menyebarkan virus. Keselamatan masyarakat menjadi terancam. Apalagi tidak ada yang bisa menjamin setiap orang yang ada dalam kerumunan bisa menjalankan protokol kesehatan.

"Kerumunan massa itu mengancam keselamatan jiwa manusia, tidak hanya kita, tetapi jiwa manusia itu adalah seluruh rakyat Indonesia karena dampak kerumunan itu akan menyebarkan virus Covid-19," ujar Romo Benny.