Pentingnya 'Membranding' Potensi Daerah

Pentingnya 'Membranding' Potensi Daerah Workshop Regency Branding Apkasi, Jakarta Convention Center, Merak Room, Jakarta, Kamis (04/07). 

JAKARTA-Regency branding pada dasarnya merupakan usaha untuk menciptakan identitas kompetitif suatu daerah dan mempromosikannya kepada publik melalui sinergi dan strategi.

Demikian kata Direktur Bank Indonesia Institute, Farid Aulia di acara "Workshop Regency Branding" Apkasi yang digelar hari ini, Kamis (04/07), di Jakarta Convension Center, Merak Room, Jakarta.  

"Ketika indentitas tersebut melekat pada suatu daerah dan kemudian menjadi merk maka akan menarik perhatian publik. Sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi di suatu daerah," paparnya di hadapan peserta perwakilan daerah dan pebisnis.

Melalui branding, sambung Farid, pemerintah daerah berarti ingin menyampaikan sebuah pesan kepada publik tentang karakter dan keistimewaan daerah yang bersifat kompetitif.

"Regency branding yang sukses dapat menarik sumberdaya yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan daerah di berbagai bidang," ujarnya.

Menurutnya, regency branding tidak boleh hanya diposisikan sekedar memasarkan potensi daerah saja tanpa sinergi dan perencanaan.
 
"Permasalahan yang sering terjadi adalah regency branding hanya berkutat pada penekanan promosi identitas melalui takeline atau logo tanpa adanya perencanaan pembangunan secara matang," ujarnya.

Penyebab gagalnya regency branding suatu daerah, lanjut Farid, adalah adanya gap antara apa yang dipromosikan dengan fakta yang ada di daerah karena tidak sesuai dengan narasi branding yang disampaikan. 

"Yang harus dilakukan kepala daerah ke depan adalah meningkatkan fokus pada sinergi dan arah pembangunan untuk menjaga identitas tersebut. Branding bukan sekedar identitas namun mencakup pengelolaan dan pengembangan identitas tersebut," paparnya.

Selain itu, literasi digital di kalangan pemerintahan dan masyarakat harus menjadi arah dan prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan ekspor produk daerah, pariwisata dan sektor ekonomi lainnya.

Hadir pula dalam "Workshop Regency Branding" tersebut tiga pembicara, mereka adalah Abu dari Markplus Consultant, Dini Indrawati Septiani dari Asian Venture Philanthropy Network, dan Senior Manager Smart City Decelopment/Smart City Nusantara, Wahyudi.  

Diketahui "Workshop Regency Branding" yang digelar hari ini merupakan salah satu rangkaian event Apkasi Otonomi Expo 2019 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dari tanggal 3 hingga 5 Juli besok.