Menhan: Bilang Kafir, Saya Tempeleng!

Menhan: Bilang Kafir, Saya Tempeleng! Menhan Ryamizard Ryacudu saat memberikan keterangan pers/Foto: Instagram kemhanri.

Jakarta-Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku sering membaca Surat Al Kafirun dalam al-Quran. Untuk itu dia mengingatkan untuk tidak men-cap orang lain dengan 'kafir'.

“Saya selalu baca surat itu lakum diinukum waliyadiin, agama mu, agama mu. Kamu tidak menyembah apa yang saya sembah dan saya tidak menyembah apa yang kamu sembah. Pancasila itu sama dengan ajaran Islam, silaturahmi,” kata Menhan saat sambutan dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Bela Negara di Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).

Menhan menegaskan, NKRI adalah negara Pancasila, bukan negara berlandaskan agama manapun. Untuk itu dia mengancam akan menempeleng orang yang gampang mengkafir orang lain.

“Masuk neraka itu urusan Tuhan, enaknya kalau bilang kafir-kafir. Kalau ada yang bilang kafir, saya tempeleng. Pancasila itu persatuan Indonesia yang berperikemanusiaan,” tegas Ryamizard.

Dalam rapat tersebut, Menhan Ryamizard Ryacudu juga menekankan urgensi program Bela Negara bagi kalangan mahasiswa, untuk menangkal masuknya paham-paham radikal yang saat ini perkembangnya harus diwaspadai.

"Pemerintah melakukan pencegahan masuknya paham radikal di masyarakat dengan 'soft power' yaitu dengan konsep Bela Negara," ujarnya.

Dia mengatakan Bela Negara harus masuk dalam kurikulum pembelajaran karena kalau tidak, maka tidak dianggap dan kurang efektif dalam penerapannya.

Di kalangan perguruan tinggi, menurut dia ketika masa orientasi mahasiswa, materi Bela Negara bisa dimasukkan, misalnya, empat hari di kelas dan setelah itu pemberian pemahaman Bela Negara.

"Di dalamnya bisa disampaikan tujuan tindakan teroris itu apa, untuk menekan paham radikal. Lalu bagaimana hukumnya kalau tidak mengakui Pancasila," ujarnya.

Menhan juga meminta semua pihak mewaspadai wahabisme yang sudah masuk ke kampus-kampus dan sekolah dengan kedok pembinaan agama dan moral.