Kemenkes: 7 Calhaj Meninggal Dunia

Kemenkes: 7 Calhaj Meninggal Dunia Petugas kesehatan haji Kemenag mengecek kesehatan calon haji di Makkah/Foto: kemenag.go.id.

JAKARTA-Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan hingga 17 Juli 2019 tercatat sebanyak 7 orang calon haji (calhaj) Indonesia meninggal.

Sementara 263 calhaj lainnya sakit dan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kemenkes melalui siaran persnya itu, Jumat (19/7/2019), juga menyebut 5 calhaj yang wafat berada di RS Arab Saudi dan 2 orang lainnya dalam perjalanan ke Arab Saudi.

Jika dibandingkan dengan data tahun lalu pada pelaksanaan opersaional haji hari ke-11, jumlah kematian tahun ini masih di bawah tahun lalu yang mencapai 13 orang.

Pendataan calhaj terus dilakukan selama mereka melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, bahkan terus dipantau hingga sekembalinya ke Indonesia.

"Fungsinya untuk menampung semua data layanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Arab Saudi yang datanya mulai diambil dari waktu di Indonesia hingga nanti pulang ke Indonesia lagi," kata T.B. Margono penanggung jawab  Sistem Informasi Kesehatan Jamaah Haji Indonesia (Siskohatkes) Daker Madinah, melansir Antara.

Siskohatkes juga memantau riwayat kesehatan jamaah haji. Data-data yang sudah dimasukkan dari Tanah Air dapat dimanfaatkan siapa pun, khususnya tenaga kesehatan ketika ingin memberikan layanan kepada jamaah, baik di kloter maupun fasilitas kesehatan seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Dengan mengetahui riwayat penyakit pasien, tenaga kesehatan dapat mendiagnosis penyakit dengan tepat dan memberikan layanan sesuai kebutuhan.

Siskohatkes juga menyediakan informasi mengenai layanan kesehatan yang diberikan. Ada data-data jumlah jamaah haji yang tengah dilayani di fasilitas kesehatan, baik rawat jalan, rawat inap, dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, dan data jumlah kematian.

Data tersebut diperoleh dari layanan pada KKHI Madinah dan Makkah, Rumah Sakit Arab Saudi, tim kesehatan bergerak di bandara dan Tim Gerak Cepat yang memberikan layanan kedaruratan di lapangan. Data lain yang di-"input" dan dilaporkan ialah kunjungan atau visitasi Tim Kesehatan Haji Indonesia di kloter atau di KKHI.