Gubernur Jawa Timur: Kami Mohon Maaf!

Gubernur Jawa Timur: Kami Mohon Maaf! Masyarakat adat Papua (flickr.com).

SURABAYA-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa meminta maaf ihwal dugaan persekusi dan rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, yang memicu panasnya situasi di Manokwari, Papua. 

"Saya sudah telepon dengan Gubernur Papua Pak Lukas Enembe. Kami mohon maaf karena sama sekali tidak mewakili mastarakat Jawa Timur," kata Khofifa saat pers konferens bersama Kapolri Jenderal TNI Tito Karanvian, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/08).

Mantan Menteri Sosial itu meminta masyarakat Papua dapat membedakan antara letupan yang bersifat personal dengan komitmen dari masyarakat Jawa Timur pada umumnya.

"Kita selalu mengingatkan Jogo Jawa Timur, oleh karena itu hal-hal yang bisa kita komunikasikan mari kita maksimalkan," katanya.

Selama ini, tambah Khofifah, komunikasi Forkopimda Jatim dengan mahasiswa Papua terjalin sangat baik dan intensif. Seperti pada masa kampanye untuk membangun pemilu damai, mereka juga hadir ikut upacara.

"Kemudian pada saat hari Bhayangkara, mereka juga hadir upacara, pada saat Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Pendidikan Nasional mereka juga hadir ikut upacara di Grahadi. Komunikasi sangat intensif," ungkap Khofifah.

Untuk meredam kejadian yang ada di Jawa Timur agar tidak semakin meluas, Gubernur Papua Lukas Enembe berencana berkunjung ke Jawa Timur, sekaligus melakukan komunikasi dengan mahasiswa maupun masyarakat Papua yang ada di Jatim.

"Insyaallah nanti Pak Gubernur Papua juga akan ke Jawa Timur, mereka juga akan mengomunikasikan dengan para mahasiswa Papua yang sedang studi di Jawa Timur, tidak hanya Surabaya dan Malang, tetapi juga di beberapa kota lain," tuturnya.

Gubernur berharap mahasiswa Papua yang sedang menjalani pendidikan di daerah-daerah lain di luar Jawa Timur juga akan merasakan keamanan.

"Harapannya semua mahasiswa Papua yang studi di Jawa Timur akan terlindungi dan mereka aman bisa mengikuti program studinya dengan baik," pungkasnya. (Ant)