Freeport: 15 Bank Minat Biayai Smelter di Gresik

Freeport: 15 Bank Minat Biayai Smelter di Gresik Freeport MCMoran/Foto: Flickr.com

JAKARTA- Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, perusahaan tambang itu membutuhkan 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter.

Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pembicaraan untuk memperoleh pinjaman guna membiayai pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian di Gresik, Jawa Timur.

"Masih dalam proses pembicaraan, tapi banyak yang minat. Mungkin sudah 15 bank yang berminat, bank asing dan nasional," jelas Tony ditemui dalam halalbihalal di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (12/06). 

Tony tidak menjelaskan secara gamblang porsi pinjaman yang akan dicari, namun berharap pinjaman bisa cair pada tahun ini.

Perusahaan itu menargetkan konstruksi smelter konsentrat tembaga itu bisa dimulai pada awal 2020.

"Kami sedang bicarakan dengan bank, kami bicara bentuk (pinjaman), jumlahnya, detailnya itu masih dalam pembicaraan," ujar Tony.

Saat ini, sambung Tony, progres penyiapan lahan untuk pembangunan smelter terus berjalan, seperti memasang prefabricated vertical drain untuk memadatkan tanah di lahan yang akan digunakan.

"Jadi bukan reklamasi, tapi dipadatkan. Konstruksinya kan gede jadi harus dipastikan bahwa tanahnya betul-betul padat," katanya.

Lokasi pembangunan smelter terletak di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.

Pembangunan smelter jadi salah satu hal yang didorong pemerintah atas kesepakatan divestasi pada 2018 lalu.

Freeport memiliki waktu 5 tahun untuk membangun smelter sejak IUPK Operasi Produksi diterbitkan yakni sebelum 2023. (Ant)