Dikunjungi Mendikbud, Ortu Siswa Harap Pembangunan Sekolah Tak Dikorupsi

Dikunjungi Mendikbud, Ortu Siswa Harap Pembangunan Sekolah Tak Dikorupsi Mendikbud Nadiem Makarim saat Ratas Kabinet Indonesia Maju/Foto: Setkab

PASURUAN-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kota Pasuruan Jawa Timur yang atapnya  ambruk hingga mengakibatkan dua orang tewas.

"Bagi saya suatu hari yang luar biasa sedihnya. Saya melihat ada empat kelas yang ambruk. Ada dua korban. Satu guru dan satu murid. Saya ucapkan belasungkawa," ucapnya saat di SDN Gentong, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (07/11).

Menurutnya, kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi dan meminta supaya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan baik untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi dikemudian hari.

"Saya melihat ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima. Harusnya bisa melakukan hal yang lebih baik lagi. Nantinya, baik pusat maupun daerah. Semua harus kerjasama gotong royong dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Dia menambahkan, keamanan siswa, guru dan orang tua harus didahulukan. Sehingga, para siswa dan guru bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan aman dan nyaman.

Selain meninjau langsung sekolah, mantan pendiri Gojek itu menyempatkan diri takziah keluarga korban sekolah ambruk yang meninggal dunia yakni Irza Almira siswa kelas II SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur.

BACA JUGA:
Mendikbud Tinjau SDN Gentong yang Ambruk
Jokowi Kesal soal Tender Konstruksi: Akhirnya Gedung SD Ambruk!
Anggaran Pendidikan Kota Pasuruan Terendah di Jatim

Kunjungan itu dilakukan usai melakukan peninjauan ke bekas reruntuhan bangunan sekolah.

"Tadi Pak Menteri bilang yang kuat, semoga tidak ada lagi kejadian seperti anak saya. Harus kuat dan tawakal," ucap orang tua (ortu) korban Irza yakni Zubair usai dikunjungi Mendikbud.

Zubair berharap Mendikbud supaya kalau ada pembangunan tidak ada lagi pengecilan anggaran atau dikorupsi. "Jangan sampai kalau pembangunan itu ada pengecilan, atau dikorupsi," ujarnya.

Nadiem sendiri, usai menjenguk keluarga korban enggan memberikan tanggapan meskipun dicegat oleh awak media yang menunggunya di luar rumah duka.

Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (05/11) pukul 08.30 WIB.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B. (Ant)