BMKG: Gelombang Pasang di Banten Tsunami

BMKG: Gelombang Pasang di Banten Tsunami Ilustrasi, Foto: Pixabay

Jakarta-Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut gelombang pasang yang terjadi di perairan Banten adalah tsunami.

"Kami butuh waktu untuk analisis, apakah itu fenomena air pasang karena bulan purnama. Namun setelah analisis lanjut, gelombang itu merupakan gelombang tsunami. Tipe polanya mirip dengan tsunami di Palu," jelasnya di Kantor BMKG, Jakarta, Minggu (23/12) dini hari.

Dia menjelaskan, gelombang tsunami di kawasan pantai barat Provinsi Banten dan pantai selatan Provinsi Lampung diduga dipicu aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

"Tidak ada gejala seismisitas tektonik yang memicu tsunami sehingga setelah tadi berkoordinasi dengan Badan Geologi bahwa diduga akibat erupsi tersebut, baik kemungkinan bisa langsung atau secara tidak langsung memicu terjadinya tsunami," terang Dwikorita.

Menurut dia, terjadi aktivitas vulkanik berupa erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada sekitar pukul 21.03 WIB yang dipantau oleh Badan geologi.

Sementara itu, kondisi gelombang di Selat Sunda pada 21-25 Desember 2018 juga sedang mengalami gelombang tinggi karena bulan purnama.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKGRAhmat Triyono menjelaskan, gelombang tsunami masuk ke daratan sekitar pukul 21:30 WIB.

"Walaupun tsunaminya hanya kecil, tetapi karena bersamaan ada gelombang tinggi membuat gelombang tsunami masuk hingga ke daratan karena memang kaitannya pada durasi," demikian Rahmat menjelaskan daya gelombang tsunami yang meningkat karena bersamaan dengan gelombang pasang bulan purnama.