Atasi Stunting, Indonesia Perbanyak Varietas Padi Bernutrisi 

Atasi Stunting, Indonesia Perbanyak Varietas Padi Bernutrisi  Ilustrasi. Foto Pixabay.

Indonesia melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian menggandeng International Rice Research Institute (IRRI) dalam menghasilkan varietas-varietas padi bernutrisi.

IRRI Representative and Liaison Scientist to Indonesia, Hasil Sembiring mengatakan, kerja sama Indonesia dan IRRI telah banyak menghasilkan varietas padi unggul, termasuk varietas padi bernutrisi, yang mempunyai nilai tambah dari sisi gizi saat dikonsumsi. Varietas itu akan diperbanyak guna mengatasi stunting yang masih tinggi.

“Mengurangi angka stunting merupakan prioritas Indonesia. IRRI bersama Badan Litbang Pertanian sudah mengeluarkan satu varietas yang namanya Inpari Nutri Zinc. Ke depan kami ingin lebih banyak lagi melepas varietas, varietas-varietas bernutrisi tinggi, kaya Fe (zat besi), kaya zinc (seng), kemudian kaya vitamin A. Sehingga masalah-masalah stunting dan nutrisi itu kita bisa tangani,” kata Hasil belum lama ini. 

Pemerintah Indonesia dan IRRI telah menandatangani rencana kerja tahun 2020-2024. Rencana kerja itu di antaranya menyangkut pemuliaan varietas padi fortifikasi dan toleran perubahan iklim, pertanian digital (digital agriculture), kebijakan pangan (food policy), agronomi berkelanjutan (sustainability agronomy), dan mekanisasi pertanian.

“Saat ini sebenarnya sudah ditandatangani work plan tahun 2020-2024. Paling tidak ada enam bentuk kerja sama, salah satunya terkait pemuliaan padi-padi yang toleran akan perubahan iklim, dan bernutrisi,” kata Hasil.

Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjri Djufri menambahkan, selain varietas padi bernutrisi Inpari Nutri Zinc, Indonesia saat ini sudah memiliki varietas padi dengan indeks glikemik rendah. Yakni, padi beras merah pulen (Pamelen) dan padi beras merah beraroma (Pamera). “Itu semua beras-beras sehat,” kata Fajar.

Pada pertengahan Juni 2022, para petani di Bulak Nglegi, Kapanewon Patuk, Yogyakarta, telah berhasil melakukan panen beras bernutrisi Inpari Nutri Zinc sebanyak 6,3 ton per hektare gabah kering giling (GKG). Beras varietas ini mengandung zinc sebesar 34,5%, lebih tinggi dari varietas non-nutrisi yang kandungan zinc-nya hanya 20%.