Aksi 22 Mei Jakarta Menjalar ke Madura

Aksi 22 Mei Jakarta Menjalar ke Madura Ilustrasu kerusuhan 22 Mei/Foto: flickr.com

PAMEKASAN-Panasnya aksi 22 Mei, di Jakarta, terkait hasil Pemilu 2019 menjalar ke dua Kabupaten di Madura, Jawa Timur, yakni Kabupaten Pamekasan dam Sampang.

Diketahui, intesitas kerusuhan di Jakarta sudah berkurang menjelang Adzan Subuh, Kamis (23/05), meski sesekali terdengar letusan di Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang, Jakarta.

Berdasarkan pemberitaan berbagai media massa, dinamika aksi 22 Mei di Jakarta tersebut merembet ke beberapa daerah, tak terkecuali di Madura, Jawa Timur.

Kabupaten Pamekasan   

Di kabupaten berjulukan "Kota Gerbang Salam" ini, ratusan orang sebagian bersenjata bambu runcing dan pentungan, Rabu (22/05), sekitar pukul 13.00 WIB mendatangi Mapolres Pamekasan, di Jalan Stadion.

Mereka datang dengan berjalan kaki dari area Monumen Arek Lancor yang berjarak sekitar 500 meter.

Selain membawa bambu runcing dan pentungan, beberapa orang di antaranya juga membawa botol dan batu. Bahkan satu mobil pikap berisi batu, tapi tidak dibawa ke Mapolres Pamekasan.

Massa pendukung Prabowo ini mengaku sengaja datang ke Mapolres Pamekasan sebagai bentuk solidaritas atas kematian pendukung Prabowo di Jakarta.

"Kami tidak terima dan kami meminta Polres Pamekasan di sini ikut bertanggung jawab atas kejadian di Jakarta," kata korlap aksi itu KH Jauhar.

Kapolres AKBP Teguh Wibowo menemui secara langsung massa pengunjung rasa. Ia menjelaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi massa ke Kapolri melalui Polda Jatim.

"Di Pamekasan ini, polres adalah mitra, dan angota polisi yang ada di sini kebanyakan warga Pamekasan," kata Kapolres AKBP Teguh.

Kapolres dan Koordinator Lapangan massa pengunjuk rasa Kiai Jauhar berdiri diatas mobil polisi berhasil menenangkan massa.

Namun, massa yang hendak bergerak untuk membubarkan diri tiba-tiba terprovokasi, dan situasi menjadi memanas.

Kericuhan pecah, massa pengunjuk rasa yang hendak pulang berbalik melempari polisi dengan batu dan botol.

Provokaasi ini memicu aksi pengunjuk rasa lainnya, sehingga suasananya semakin tegang.

Imbauan yang disampaikan kapolres agar massa tenang, tidak diindahkan, sehingga pasukan Brimob Polda Jatim berhasil memukul mundur massa pengunjuk rasa.

Kabupaten Sampang

Berbeda dengan Pamekasan, situasi di Sampang jauh lebih memprihatinkan dimana Kantor Polsek Tambelangan yang berlokasi di Jalan Raya Samaran, Kecamatan Tambelengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, hangus dibakar massa, Rabu (22/05) malam.

Syamsul Arifin, warga sekitar Kantor Polsek Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang hangus dibakar massa, Rabu (22/05) malam, menuturkan kronologis singkat insiden pembakaran tersebut.

Syamsul yang juga anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) Tambelangan menuturkan, kejadian itu berawal dari pergerakan sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke kantor Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Kemudian, kerumunan massa itu melempari kantor mapolsek dengan batu.

Aparat kepolisian di TKP berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan.

Sementara dalam hitungan menit, jumlah massa terus bertambah dan semakin beringas hingga akhirnya terjadi pembakaran.

"Saat kebakaran sempat ada mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kejadian namun akhirnya kembali karena juga diancam oleh massa," kata Syamsul Arifin dihubungi Antara, Kamis (23/05) pagi.

Personel Polsek Tambelangan terpaksa menjauh karena kalah jumlah dengan massa yang terus bertambah.

Kondisi kian memanas, dan masa semakin leluasa melakukan aksinya.

"Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB," kata Syamsul.

Dijelaskan Syamsul, jumlah massa yang datang ke Kantor Polsek Tambelangan itu hanya sekitar 50 orang, namun kemudian bertambah menjadi ratusan orang.

Dugaan sementara, penyerangan kantor Mapolsek Tambelangan ini terkait tewasnya enam orang pendukung Prabowo-Sandi saat berunjuk rasa di Jakarta, dan aksi ini diduga sebagai bentuk solidaritas terhadap mereka.

Diantara enam orang pengunjuk rasa yang tewas dalam insiden itu, satu diantaranya anggota FPI Sampang.

Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari pihak Polres Sampang, Madura, terkait peristiwa itu. (Ant)