Warga yang Hijrah karena Doktrin Kiamat Diharap Eling

Warga yang Hijrah karena Doktrin Kiamat Diharap Eling Rumah yang ditinggal warga pengikut thoriqoh Musa (Istimewa).

Ponorogo-Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni sprihatin 52 warganya yang tinggal Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, hijrah massal ke Kabupaten Malang untuk menyelamatkan diri dari kiamat.

Bupati berharap menasehati mereka untuk segera sadar (eling).

"Kami sudah berusaha menasehati mereka,  tapi mereka gak mau," kata dia kepada wartawan di Ponorogo, Rabu (13/03) 

Menurutnya, doktrin aliran tertentu telah mendorong 52 orang warganya itu pindah ke Malang untuk menyelamatkan diri dari kiamat.

Puluhan warga Ponorogo, sambung bupati, itu pergi ke suatu Pondok Pesantren di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Malang.

"Mereka pergi ke Ponpes. Mereka ini penganut thoriqoh Musa AS. Di NU ada 40 nama thoriqoh, tapi thoriqoh Musa ini tidak ada," jelasnya.

Bupati Ipong menambahkan, bagi mereka yang ikut thoriqoh ini akan selamat seperti dalam kisah bahtera nabi Nuh. Penganut aliran ini meyakini seluruh dunia akan hancur kecuali pengikut thoriqoh itu.

Selain itu, pada bulan Ramadan tahun ini, akan ada perang besar. Untuk itu para pengikut thoriqoh ini supaya membeli pedang seharga Rp1 juta yang disediakan pihak pondok.

"Mereka juga diminta untuk mengibarkan bendera Tauhid di depan rumah mereka," pungkasnya.