Tindak Tegas Importir Sampah ke Jatim!

Tindak Tegas Importir Sampah ke Jatim! Gubernur Jawa Timur, Khofifah meninjau tumpukan sampah kertas impor pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto Rabu (20/06)/Foto: Antara.

SURABAYA-Pemerintah baik pusat maupun daerah diminta menindak tegas para importir sampah plastik ke Jawa Timur. 

Pasalnya, sampah impor tidak hanya melanggar dari sisi lingkungan, namun juga berdampak pada kesehatan.

"Siapa pemiliknya impor harus ditindak tegas. Jangan sampai Indonesia menjadi negara sampah dari negara lainnya," ujar Anggota Komisi D DPRD Jatim, H Sanwil di DPRD Jatim, Senin (15/07). 

BACA JUGA:

Khofifah Gandeng Anies Baswedan Perangi Sampah Plastik
Kebijakan Cina Picu Masuknya Sampah Impor ke Indonesia
Indonesia Kerap Kebobolan Sampah Negara Maju
5 Kontainer Sampah AS 'Ditendang' via Tanjung Perak
Lagi, 8 Kontainer Sampah 'Asing' Berbahaya Masuk Indonesia
Sanwil meminta pemerintah baik pusat dan daerah menggandeng bea cukai melakukan pengawasan agar sampah tersebut tidak masuk ke wilayah Jatim. 

"Sudah cukuplah kasus impor Sampah plastik ini menjadi yang terakhir, jangan sampai ada lagi impor sampah plastik masuk lagi. Mengingat saat ini banyak sampah lokal yang menumpuk dan belum sempat dikelolah," harap Sanwil. 

Dia mengapresiasi petugas bea cukai Tanjung Perak yang juga telah menggagalkan impor sampah ini dan langsung dikembalikan ke negara asal. 

Komisi D DPRD Jatim, sambung dia, berharap agar Pemerintah Provinsi Jatim segera memiliki pusat pengolahan sampah regional terpadu. 

"Pasalnya saat ini potensi timbunan sampah daerah provinsi sebesar 384.000 ton pertahun, yang termasuk limbah bahan beracun berbahaya (B3)," tutupnya. 

Sebelumnya, Bea Cukai Tanjung Perak menggagalkan impor sampah plastik, bahkan melakukan pengembalian ke negara asal. (Kominfo)