Tewas Gantung Diri, Pasutri di Malang Ternyata Pengusaha

Tewas Gantung Diri, Pasutri di Malang Ternyata Pengusaha Pasutri Supriyadi (52) dan Trisapta Ning Diyah Yuliasih (52) tewas gantung diri dalam posisi saling berhadapan, Selasa (10/04)/Foto: Istimewa.

Malang-Pasangan suami istri (pasutri), Supriyadi (52) dan Trisapta Ning Diyah Yuliasih (52) yang tewas gantung diri dikenal pengusaha sukses. 

Pasutri warga Dusun Kemulan, Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dikenal sebagai pengusaha kayu dan mampu membeli lebih banyak truk.

“Dulu usahanya maju. Suaminya asli sini, dan memang ulet dalam usaha,” Kata Ketua RW setempat Sukardi kepada wartawan, Rabu (10/04).

Namun, belakangan bisnis kayu yang dijalankan Supriadi perlahan meredup hingga terdengar kabar korban memiliki banyak utang.

“Yang kami dengar banyak utangnya sampai diburu bank untuk melunasi utangnya. Apakah itu menyebabkan usahanya bangkrut, kami tidak tahu,” terangnya melansir Faktualnews.com.

Terlilit utang, sambung Sukardi, sang suami jarang kelihatan hampir satu bulan lamanya.

“Kayaknya baru pagi atau malam kemarin pulang. Karena saya tidak pernah tahu ada di rumah,” ungkapnya.

Pasutri gantung diri itu sudah dimakamkan keluarga dan disemayamkan secara berdampingan. Proses pemakaman pasutri gantung diri itu dilakukan lebih cepat atas permintaan keluarga. 

Diketahui, Kejadian tersebut pertama kali diketahui tetangga korban bernama Jemi (39) sekitar pukul 11.00 WIB. Jemi saat itu memanggil korban namun tak ada jawaban. 

"Akhirnya, Jemi memilih masuk. Ketika berada di lantai dua, Jemi langsung berteriak melihat suami istri dalam keadaan tergantung tidak bernyawa,” kata Plt Camat Tumpang.

Kapolsek Tumpang AKP Bambang Sodiq mengungkapkan pasutri ini pernah mencoba mengakhiri hidup dengan menenggak bodrek lebih dari 10 butir. 

"Namun nyawanya selamat. Satu minggu kemudian korban Supriyadi juga minum racun tikus, dan nyawanya tetap selamat. Ini ketiga kalinya korban mencoba bunuh diri,” ungkapnya.

Bambang menjelaskan, berdasarkan keterangan tim medis korban murni gantung diri. "Keluarga keberatan jika korban dibawa ke kamar jenazah untuk otopsi. Mereka membuat surat pernyataan menerima kematian korban,” tutupnya.