Terserap Pabrik, Tembakau Bojonegoro Ludes Oktober

Terserap Pabrik, Tembakau Bojonegoro Ludes Oktober Pohon tembakau, Foto: Pixabay

Bojonegoro - Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Jawa Timur Akhmad Djupari mengatakan seluruh produksi tanaman tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan luas 8.623,50 hektare terserap oleh pabrik dengan harga memadai, bahkan daun pucuk pun bisa terjual.

"Panen tembakau sudah habis akhir Oktober ini. Produksi tembakau semuanya terserap pabrikan, bahkan kalau memperhitungan kebutuhan pabrikan masih kurang," katanya  di Bojonegoro, Jumat (16/10).

Sesuai data, PT Gudang Garam melakukan pembelian tembakau pada musim panen tahun ini sekitar 1.500 ton.

PT Central Argo Mandiri (CAM) di Desa Margomulyo, Kecamatan Balen, juga melakukan pembelian tembakau daun bawah dengan jumlah tidak terbatas.

Selain itu, menurut dia, sejumlah pabrikan mulai PT Djarum Kudus, PT Bentoel, PT Sadhana Arifnusa, dan pabrikan lainnya melakukan pembelian tembakau.

"Pembelinya juga ada pedagang luar daerah seperti Madura, juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah," ucapnya menegaskan.

Namun, lanjut dia, patut disayangkan karena daun pucuk Virginia Voor Oogst (VO) untuk menjualnya dicampur dengan daun lainnya dengan harga Rp 20.000 per kilogram di tingkat petani.

"Seharusnya petikan daun pucuk tidak harus dicampur dengan daun lainnya karena bisa merusak kualitas tembakau," ucapnya.

Data pada dinas pertanian menyebutkan luas areal tanaman tembakau tertanam pada tahun ini dengan luas mencapai 8.623,50 hektare, dengan rincian tembakau Virginia VO 4.890 hektare.