Terpincut Banyuwangi, Mahasiswa S2 Hongkong 'Menginap' Seminggu

Terpincut Banyuwangi, Mahasiswa S2 Hongkong 'Menginap' Seminggu Mahasiswa Program Pasca Sarjana Jurusan Arsitektur Lansekap Universitas Hongkong di Banyuwangi/Foto: Humas Pemkab Banyuwangi.

Banyuwangi-Puluhan mahasiswa Program Pasca Sarjana Jurusan Arsitektur Lansekap, Fakultas Arsitektur, Universitas Hongkong tertarik datang dan melakukan studi di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Kami ingin melihat hubungan lebih jauh antara lansekap alam dan masyarakat lokal. Bagaimana pembangunan yang dilakukan Banyuwangi, apakah seimbang antara peningkatan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan,” kata Matthew Pryor, Kepala Divisi Arsitektur Lansekap, Fakultas Arsitektur, Universitas Hongkong, Selasa (05/03).

Kunjungan 36 siswa S2 tersebut merupakan bagian dari agenda Semester Long Research and Design Study fakultasnya.

Pryor menjelaskan, pihaknya tengah memperhatikan perkembangan daerah yang ada di Jawa Timur hingga akhirnya mengerucut pada Banyuwangi yang dinilainya mengalami perkembangan pesat.

“Selama tiga minggu kami menggali informasi tentang Banyuwangi, baik melalui riset di internet maupun jurnal akademik. Hasilnya membuat kami langsung tertarik datang ke mari. Itu sebabnya kami datang untuk melihat langsung dan belajar banyak hal tentang Banyuwangi. Mulai dari kebijakan dan strategi pengembangan daerah dan pariwisatanya,” terang Pryor.

Seminggu berada di Banyuwangi yakni dari 1-7 Maret, rombongan mahasiswa Hongkong berkeliling mengunjungi sejumlah destinasi wisata alam, seperti Gunung Ijen, Kawasan Ekosistem Esensial Teluk Pangpang, Hutan Mangrove di Muncar, Taman Nasional Alas Purwo, dan Wisata Coklat Doesoen Kakao di Glenmore.

Termasuk Pantai Plengkung (G-Land), Pantai Sukamade, dan Pantai Pulau Merah, Taman Nasional Meru Betiri.

Untuk menunjang penelitian, mereka datang langsung mengunjungi sejumlah komunitas masyarakat untuk melihat sejauh mana keterkaitan antara pengembangan wisata alam dan peningkatan kesejahteraan warga lokal.