Suramadu Bakal Jadi Pasar Syariah Internasional

Suramadu Bakal Jadi Pasar Syariah Internasional Jembatan Suramadu, Foto: Istimewa.

Surabaya-Gubernur Jawa Timur Khofifah bertekad ingin membangun Islamic Science Park di Kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan Madura sekaligus menjadi pasar syariah internasional.

“Masak sih Islamic Finance Tower adanya malah di London Inggris, nah saya bermimpi Islamic Finance Tower ada di Jawa Timur. Nanti arena edukasinya ada, art dan entertaimentnya juga ada, sehingga namanya kita buat Islamic Science Park,” ujar Khofifah Indar Parawansa usai rapat bersama dengan pimpinan fraksi dan pimpinan DPRD Jatim di gedung DPRD Jatim, Jumat (08/03).

“Ini masih baru saya sampaikan, termasuk ke mas Emil (Wagub) dan nanti akan dikoordinasikan dengan OPD (organisasi perangkat daerah),” lanjut Khofifah.

Khofifah Indar Parawansa yang juga mantan Mensos RI, mengakui bahwa konsep dan gambar Islamic Science Park baru saja selesai dan Insya Allah akan didisplay pada 17 Maret mendatang bersamaan dengan Milenial Fun World yang berangkat dari Surabaya lewat Jembatan Suramadu.

“Nanti akan didisplay di pojok (kaki) Suramadu area Bangkalan Madura tentang rencana format Islamic Science Spark. Bahkan tim saya sudah mendaftarkan ke HAKI,” beber Khofifah.

Lahan yang dibutuhkan untuk Islamic Science Park, kata Khofifah sekitar 40 hektar dimana 20 persen diantaranya akan digunakan untuk edukasi berupa museum Islam digital, 30 persen untuk Art (seni) dan 50 persen untuk Entertainment.

“Nanti juga ada semacam Islamic center dengan standar internasional dimana ada halal food, halal tourism dan hotel syariah,” jelasnya.

Bangunan ini harapannya bukan hanya fisik monumental belaka tapi tujuan utamanya yakni menjadikan Indonesia khususnya Jatim menjadi pasar syariah internasional, yang selama ini pasarnya dikuasai Malaysia, dan London.

“Indonesia itu negara muslim terbesar dunia, karena kita punya mandat Jatim ya kenapa tidak kita tarik saja ke Jatim,” jelas Ketum PP Muslimat NU ini.

Diakui Khofifah, Jatim sudah ditunjuk sebagai percontohan ekonomi syariah di Indonesia namun bukan berarti sistem perbankan akan diubah menjadi syariah semuanya termasuk BPD Jatim.

“Oh tidak harus cukup dibagi menjadi divisi syariah jadi jangan disemuakan BPD Jatim menjadi syariah tapi dibagi ada yang konvensional dan yang syariah,” pungkasnya.