Skenario Satlantas Tulungagung Amankan Jalur Mudik

Skenario Satlantas Tulungagung Amankan Jalur Mudik Jalan Raya Ngantru di Tulungagung yang kerap dilalui oleh pemudik saat mudik Lebaran. (Foto: Antara Foto).

TULUNGAGUNG - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung, Jawa Timur mulai memetakan jalur rawan macet, seiring potensi peningkatan arus lalu lintas di wilayah tersebut, selama dua pekan mudik dan balik Lebaran.

"Satu titik yang paling rawan macet terjadi di pertigaan jembatan Ngujang, yang menghubungkan Kabupaten Tulungagung dengan Kediri dan Blitar," kata Kasatlantas Polres Tulungagung AKP Wisnu S Kuncoro di Tulungagung, Sabtu (25/5).

Wisnu menjelaskan, skenario antisipasi telah dipersiapkan oleh jajarannya. Ia juga telah menggelar rapat koordinasi dengan dinas perhubungan, guna mengoptimalkan jalan lingkar Tulungagung yang melalui Jembatan Ngujang II yang baru diresmikan.

"Kami ingin pecah konsentrasi kendaraan agar tidak menumpuk di satu jalur," kata Wisnu.

 

Image: Pixabay

 

Namun, optimalisasi jalan lingkar selama periode mudik dan balik Lebaran bukan tanpa persoalan.

Akses jalan dari Jembatan Ngujang II menuju arah Kota Tulungagung melalui Kelurahan Kepatihan tidak cukup lebar.

Hunian warga juga padat dengan bangunan yang nyaris berhimpitan dengan batas jalan.

Akibatnya, arus lalu lintas di jalur lingkar itu pun berpotensi meningkat tajam.

"Bisa jadi kemacetannya di Ngujang 1 sedikit terbantu terurai, tapi muncul kemacetan baru di perempatan Kepatihan," ujar salah satu petugas mengaku was-was.

Tak hanya potensi kemacetan baru di jalan lingkar timur Kota Tulungagung, ancaman kemacetan parah diprediksi terjadi di Jalan Raya Tulungagung-Trenggalek ruas Jembatan Lembupeteng.

Di titik itu, selain arus dari kota Tulungagung dan arah Trenggalek sudah padat dengan berbagai armada besar, seperti bus dan truk, terdapat empat titik arus dari empat jalur sirip Sungai Ngrowo yang tak kalah tinggi.

Kasatlantas Wisnu belum mengurai skenario di titik yang disebut terakhir.

Dia hanya menyebut, potensi kemacetan diprediksi juga akan terjadi di beberapa titik di dalam kota, terutama di kawasan pertokoan.

Kondisi tersebut disebabkan kondisi jalan yang sempit dan minimnya lahan parkir, sehingga warga memanfaatkan sebagian badan jalan untuk memarkir kendaraan.

Sementara itu, titik lain yang ditengarai juga akan menjadi simpul kepadatan arus lalu lintas berada di Jalur Pantai Selatan (Pansela), khususnya yang mengarah ke destinasi wisata.

Rencananya, satlantas akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem buka tutup.

"Jika arus sudah terlalu padat di JLS (Pansela, red.). Utamanya untuk yang menuju Pantai Gemah, arus sementara di pertigaan bawah kami tutup," tandasnya. (Ant).