Satu Juta Penduduk Jember Belum Ikut JKN-KIS

Satu Juta Penduduk Jember Belum Ikut JKN-KIS Kartu BPJS Kesehatan. (Foto: bpjs-kesehatan.go.id)

Jember - Sekitar satu juta penduduk Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), belum menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Tingkat partisipasinya baru sekitar 60 persen dari total populasi 2,6 juta jiwa.

Karenanya, kata Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jember, Tanya Rahayu, pihaknya gencar menggelar sosialisasi dan pendekatan untuk menjangkau peserta mandiri.

"Berharap semua pihak bergandeng tangan untuk mewujudkan capaian UHC (universal health coverage) di Jember pada tahun 2019," ujarnya di Gedung Soetardjo Universitas Jember (Unej), Sabtu (20/10).

Tanya juga berharap, kepala daerah membentuk regulasi. Tujuannya, mendorong peningkatan jumlah kepesertaan JKN di Jember.

Sementara itu, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jatim, Handaryo, mengungkapkan, baru 64 persen penduduk Jatim yang menjadi peserta JKN-KIS. "Hanya Kota Mojokerto yang sudah mencapai universal health coverage, yakni 97 persen," ucapnya.

Di bawahnya, ditempati Kota Surabaya dengan 80 persen. Sedangkan tingkat partisipasi terendah ada di Kabupaten Tulungagung sebesar 59 persen. Secara umum, tingkat partisipasi JKN-KIS di kabupaten/kota se-Jatim sekira 60-70 persen.

Rendahnya keikutsertaan tersebut, menurut Handaryo, dipengaruhi beberapa fakto. Misalnya, kondisi perekonomian dan kesadaran masyarakat.

"Pemerintah, sebenarnya sudah memberikan regulasi untuk mengoptimalkan peserta JKN-KIS melalui Inpres Nomor 08 Tahun 2017. Namun, upaya untuk menjangkau kepesertaan mandiri perorangan bukan persoalan yang mudah," tutupnya. (Ant)