Puluhan Hektare Pohon Jeruk Magetan Mati Sebelum Berbuah

Puluhan Hektare Pohon Jeruk Magetan Mati Sebelum Berbuah Ilustrasi kekeringan (Flickr.com)

MAGETAN-Kekeringan yang melanda Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengakibatkan puluhan hektare pohon jeruk pamelo mati dalam usia produktif.

Akibatnya, petani setempat mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Petani rugi banyak, karena pohon jeruk mati sebelum berbuah. Pohon yang mati kebanyakan berumur tiga tahun yang merupakan masa produktif," ujar seorang petani jeruk pamelo di Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro, Sumi di Magetan, Kamis (27/06).

Dampak kekurangan air, lanjut Sumi, membuat daun-daun dari pohon jeruk khas Magetan tersebut kering dan rontok. Kemudian, secara perlahan, tanaman akhirnya mati.

Petani setempat terpaksa mencabut batang pohon jeruk tersebut dan digunakan untuk kayu bakar.

Petani berharap ada bantuan bibit baru dari pemerintah daerah setempat, sehingga kerugian dapat ditekan. Selain itu, petani juga berharap pemda melakukan pemasangan sumur pompa di wilayah setempat, sehingga bisa menjadi solusi bagi petani jeruk pamelo pada saat musim kemarau.

Kabupaten Magetan dikenal sebagai daerah penghasil jeruk pamelo. Di Magetan yang merupakan sentra penghasil jeruk Pamelo terdapat di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan (Betasuka).

Data Dinas Pertanian setempat mencatat, populasi pohon jeruk pamelo di Magetan telah mencapai lebih dari 582.845 pohon, yang tersebar di sentra penanaman dengan luas wilayah mencapai lebih dari 450 hektare. (Ant)