Proyek Trem Batal, Bus Suroboyo Dioptimalkan

Proyek Trem Batal, Bus Suroboyo Dioptimalkan Bus Suroboyo melintas/Foto: Instagram.com

Surabaya-Pemerintah Kota Surabaya, mengoptimalkan pengembangan operasional Bus Suroboyo yang dipadukan dengan angkutan kota pasca-pembatalan proyek angkutan massal cepat berupa Trem.

"Cuma, untuk rute Surabaya timur ke barat sementara bisa dengan Bus Suroboyo. Ini karena membangun track monorail juga butuh waktu serta anggaran yang tidak sedikit," kata Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/12).

Bus Suroboyo, lanjut dia, akan menghubungkan Surabaya sisi selatan dengan utara, sedangkan untuk penghubung Surabaya timur dan barat bisa dengan monorail atau elevated yang melintasi track yang dibangun di atas jalan. 

Menurut dia, keberadaan armada Angkota (bemo/lyn) dibutuhkan sebagai feeder (angkutan pengumpan) yang beroperasi dalam perkampungan, sehingga warga yang hendak bepergian dengan kendaraan umum tanpa harus menunggu waktu lama.

Sewaktu-waktu ada armada angkutan kota yang bisa dicegat di perkampungan, untuk membawa ke jalan protokol yang dilalui Bus Suroboyo sebagai moda transportasi lanjutan.

"Peremajaan armada angkutan kota menjadi keharusan supaya pengguna jasa transportasi ini nyaman. Pastinya lengkap dengan penyejuk udara," bebernya.

Pemkot Surabaya sendiri, lanjut dia, sudah berkomunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Surabaya sebagai gabungan organisasi pengusaha angkutan darat berikut paguyuban lyn.

"Sekarang ini ada 80 rute atau trayek lyn. Cuma tidak semuanya efektif. Sesuai koordinasi, rencananya 80 rute dalam kota ini akan dipadatkan menjadi 40 saja. Setelah itu, peremajaan armada Angkutan bisa dilakukan," ujarnya.

Pengusaha atau pemilik armada angkutan kota yang sekarang ada tidak perlu mengkhawatirkan sumber pendanaan pengadaan unit baru karena dunia perbankan akan melirik menawarkan pendanaan. Saat ini yang sudah memastikan kesanggupan adalah Bank Jatim.