Program Pemberdayaan Perempuan di Trenggalek Akan Diperkuat

Program Pemberdayaan Perempuan di Trenggalek Akan Diperkuat Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (kanan) bersama warganya. (Foto: Instagram - @avinml).

TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan komitmen pemerintahannya di akhir periode ini, untuk memperkuat semua lini program pemberdayaan perempuan. Khususnya di sektor perekonomian, demi mendongkrak pertumbuhan gross domestic product atau GDP.

"Ya, kami sedang konsolidasi dengan pemangku kepentingan terkait. Yang jelas tiga bulan lagi kami harus menyampaikan laporan evaluasi kepada Pemerintah Amerika Serikat, dalam hal ini bekerja sama dengan para pedonor seperti USAID dan yang lainnya," kata Bupati Nur Arifin di Trenggalek, Sabtu (5/10).

Ia mengatakan, kebijakan itu mengerucut sepulangnya dari kegiatan Womens Global Development and Prosperity (WGDP) di Amerika Serikat, selama akhir September.

Menurutnya, kegiatan WGDP serius dalam isu pemberdayaan perempuan, persamaan gender.

Kesimpulannya, bila perempuan ikut terlibat dalam pertumbuhan ekonomi, maka GDP juga akan tumbuh pesat.

"Paling tidak saya mulai tahun ini akan menjadi piloting program pemberdayaan perempuan, yang berbasis perempuan di Kabupaten Trenggalek," ujar Arifin.

Hasil dari persiapan dan penguatan dalam hal pemberdayaan perempuan di daerahnya itu, selanjutnya akan dilaporkan Arifin ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, pemangku kepentingan terkait, maupun ke Konsulat Jenderal USA di Surabaya.

Ia jelaskan, ekonomi di Trenggalek sekarang ini di-draft hanya 50 persen populasi. Artinya hanya laki-laki yang "dominan" mewarnai ekonomi Trenggalek.

"Coba bayangkan bila perempuan juga ikut terlibat dalam pertumbuhan ekonomi, maka pertumbuhan GDP itu juga akan tumbuh pesat," imbuh Arifin.

Sebab hasil survei yang ia ketahui menunjukkan, penghasilan perempuan biasanya diinvestasikan untuk keluarga. Sehingga, kembalinya pasti banyak untuk anak dan keluarganya.

Kelak harapan Arifin, kalau perempuan punya penghasilan sendiri dan ekonominya bagus maka bisa mencukupi gizi anaknya, pendidikan dan yang lainnya. Maka tidak ada lagi kasus kekerdilan dan anak putus sekolah.

"Jadi investasi perempuan itu tidak hanya spektrum ekonomi, namun juga sosial. Kami ingin membuat 'women impowerment fun', jadi ada dana khusus untuk perempuan," ungkapnya. (Ant).