Program Desa Inovatif Diyakini Berdampak ke Jatim

Program Desa Inovatif Diyakini Berdampak ke Jatim Pendopo Kab. Pamerkasan, Foto: Taufiqurrahman.

Madura - Program bursa desa inovatif yang digagas Pemerintah Kabupaten Pamekasan diyakini akan berdampak ke Jawa Timur dan Indonesia.

"Ini akan menjadi bagian yang sangat penting untuk mempercepat pembangunan di desa. Saya yakin program ini akan memberikan dampak bagi Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya," kata Sekretaris Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi saat peluncuran program bursa inovasi desa di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Rabu (24/10).

Anwar menilai, program inovatif yang dicanangkan Pemkab Pamekasan ini ke depan akan menjadi sarana efektif untuk membangun kompetisi sehat antardesa yang ada di Pamekasan.

Menurutnya, Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Baddrut Tamam mampu menerjemahkan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa secara kreatif.

"Tentu sudah banyak sekali capaian di Kabupaten Pamekasan. Kita berharap, capaian bisa ditularkan kepada desa-desa yang lain, dan bursa desa inovatif ini merupakan sarana efektif," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan bursa desa inovatif ini sengaja dicanangkan untuk mendukung program peningkatan ekonomi masyarakat desa dan menciptakan daya saing kompetitif.

"Kami menginginkan konsep 'global village/desa global' menjadi konsep yang membumi dan oleh karena itu bursa desa inovatif ini kita canangkan," ujarnya.

Kabupaten Pamekasan sendiri memiliki 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Dari jumlah itu baru ada beberapa desa saja yang mampu melakukan upaya-upaya inovatif dalam memajukan perekonomian masyarakat di desanya, dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana usaha.

"Kami yakin melalui program terpadu dan inovatif ini, Pamekasan bisa lebih baik, sehingga cita ideal Pamekasan menjadi "rajhe, bajhre tor parjughe" bisa segera terwujud pula," pungkas Baddrut.