Produksi Apel Batu Turun 50 Persen

Produksi Apel Batu Turun 50 Persen Apel merah (Pixabay).

BATU-Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kota Batu, Jawa Timur, menyebut produktivitas buah apel di wilayah tersebut menurun hingga 50 persen.

Penyebabnya, maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman dan tempat wisata, dan usia pohon apel kian menua.

“Kami berharap ada peremajaan pohon apel. Pohon apel saat ini rata-rata sudah berumur lebih dari 30 tahun,” kata Peneliti Balitjestro, Hariyono, Kamis (10/10).

Mengatasi hal itu, pihaknya bersama Dinas Pertanian Kota Batu melakukan revitaslisasi dengan menanam pohon apel muda berdekatan dengan pohon apel tua. 

Program revitalisasi tersebut, sambung Haroyono, dilanjutkan dengan program peremajaan penanaman apel tahun 2015.

"Bahkan di tahun 2020 kita buat rancang bangun apel di Kota Batu,” ungkapnya.

Menurutnya, agar produktivitas apel Kota Batu kembali bangkit harus ada peningkatan pembinaan petani apel melalui penyuluhan.

Apel Kota Batu cukup dikenal dan menjadi produk andalan petani setempat dengan ragam jenisnya, yakni: Apel Anna, Manalagi, dan Rome Beauty.

Selain tiga jenis apel itu, menukil surabayainside, ada juga buah apel berkelas karena harganya yang mahal, yakni Apel Wanglin.