PMI Jember Siapkan Posko dan Dokter Atasi KLB Hepatitis A

PMI Jember Siapkan Posko dan Dokter Atasi KLB Hepatitis A Sukarelawan PMI Jember mengikuti apel siaga untuk siap terjun melakukan sosialisasi dan asesessment kepada masyarakat terkait dengan penyakit hepatitis A di Jember.(sumber: ANTARA)

JEMBER-Dalam rangka mengatasi kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember menyiapkan posko dan menyiagakan empat orang dokter untuk membantu Dinas Kesehatan wilayah setempat.

"Kami proaktif terhadap berbagai masalah sosial di Jember dan PMI ikut membantu mengatasi KLB hepatitis A," ujar Ketua PMI Kabupaten Jember, EA Zaenal Marzuki di Jember, Rabu (01/01).

Zaenal mengatakan Kabupaten Jember pernah mengalami KLB hepatitis A pada tahun 1999 dan 2004, kini status KLB hepatitis A ditetapkan kembali sejak 26 Desember 2019 karena jumlah kasus penyakit itu mengalami peningkatan yang signifikan.

"PMI Jember menyiapkan empat dokter umum guna membantu Dinkes untuk terjun langsung ke masyarakat dalam rangka melakukan sosialisasi hepatitis A," tuturnya.

Selain itu, Zaenal mengungkapkan PMI juga menyediakan kaporit gratis untuk sumber air yang dicurigai terinfeksi virus hepatitis A dan menyiagakan ambulans beserta kendaraan roda dua yang dilengkapi alat pengeras suara untuk melakukan sosialisasi keliling terkait dengan penularan dan penyebaran penyakit hepatitis A.

"Kami sudah koordinasi dengan Dinkes untuk proaktif terjunkan petugas ke lapangan guna melakukan sosialisasi ke warung-warung dan pedang kaki lima, khususnya di sekitar kampus Universitas Jember," ujarnya.

Zaenal menjelaskan tim assesment PMI melakukan inventarisasi rumah makan dan warung pedagang kaki lima yang tidak dilengkapi sabun cair untuk cuci tangan, sehingga sosialisasi tentang kesehatan makanan yang disajukan di warung tersebut sangat penting untuk mengurangi penyebaran virus hepatitis A.

"Klinik Pratama PMI Jember juga memberikan pelayanan gratis untuk pasien hepatitis A di Jember dan berdasarkan data Dinkes, sebagian besar pasien hepatitis A adalah mahasiswa," katanya.

Untuk diketahui, Pemkab Jember melalui Dinas Kesehatan setempat menetapkan status KLB untuk penyakit hepatitis A yang merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV) seiring dengan meningkatnya jumlah kasus penyakit tersebut di kabupaten setempat sejak 26 Desember 2019.

Berdasarkan data Dinkes Jember tercatat sejak 16 November hingga 25 Desember 2019 telah ditemukan sebanyak 217 kasus dengan rincian sebanyak 82 kasus sudah terkonfirmasi sebagai hepatitis A, sedangkan sebanyak 135 kasus belum terkonfirmasi dari laboratorium. (Ant)