Pintu Air 3 Waduk Madiun Bakal Ditutup

Pintu Air 3 Waduk Madiun Bakal Ditutup Warga mencari kayu bakar di area Waduk Tirtomarto, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Senin (29/7), yang airnya menyusut. (Foto: Antara Foto/Mohammad Ayudha)

MADIUN - Volume air di tiga waduk di Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), susut signifikan. Pada musim kemarau 2019.

"Penyusutan kemungkinan terus terjadi," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Madiun, Maskur Yatim, Sabtu (10/8).

Penurunan volume air Waduk Dawuhan paling drastis. Tersisa 1,9 juta meter kubik. Normalnya 5,1 juta meter kubik.

Kemudian Waduk Notopuro. Di Kecamatan Pilangkenceng. Tersisa 724 ribu dari 2,4 juta meter kubik. Sedangkan Waduk Saradan, berkurang 1,2 juta dari 2,4 juta meter kubik.

"Penyusutan itu, disebabkan intensitas irigasi. Yang tidak terputus. Mulai dari masa tanam pertama. Gingga kedua," tutur dia.

Satu waduk bisa memenuhi kebutuhan irigasi hingga dua kecamatan. Seperti Waduk Dawuhan Mengairi sawah di Kecamatan Wonoasri, Balerejo, dan sebagian Madiun.

Takada penambahan volume karena tiada hujan. Dalam beberapa bulan terakhir. Faktor berikutnya. Selain cuaca panas dan pendangkalan akibat sedimentasi.

PUPR berencana menutup pintu air waduk. Dus, lahan pertanian terancam tak terairi lagi. Hingga datangnya musim hujan.

"Sesuai standard operating procedure, air waduk tidak boleh habis. Untuk menjaga konstruksi bangunan. Agar tidak rusak," ujarnya.

Sebelum penutupan, PUPR menunggu data terbaru. Sebagai pertimbangan kebijakan.

Hingga kini, melansir Antara, air masih didistribusikan. Meski intensitasnya berkurang.