Petani Garam Terpukul Kebijakan Impor

Petani Garam Terpukul Kebijakan Impor Petani garam (pixabay).

SUMENEP-Petani Garam asal Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Ubaidillah mengeluhkan anjloknya harga garam rakyat di tingkat petani.

Mereka menuding kebijakan impor garam berlebihan menjadi penyebab anjloknya harga.

"Impor garam berlebih itu, berdampak bagi penyerapan garam rakyat," kata Ubaidillah di kantor DPRD sumenep mengadukan anjloknya harga jual garam rakyat, Senin (14/10).

Saat ini, jelas Ubaid, harga garam kualitas 1 berkisar di angka Rp450 per kilogram, kualitas 2 Rp350 per kilogram, dan Rp250 untuk kualitas 3.

"Minimal harga garam rakyat disini sama dengan daerah lain," tuturnya.

BACA JUGA: 
Petani Garam Tuntut Jokowi Cabut Pernyataannya
Apa Kabar KEK Garam Madura?

Menurut Ubaid, harga garam rakyat di Sumenep jauh lebih rendah dari daerah lain mencapai harga Rp700 per kilogram kualitas 1.

Anjloknya harga garam, kata juru bicara petani garam Sumenep ini, bukan saat ini saja, namun selalu saja terjadi setiap musim produksi garam.

"Perlu ada langkah politik oleh pemerintah daerah karena garam ini merupakan komoditas yang dilindungi pemerintah," tutupnya. (Ant)