Percepat Penanganan COVID-19, Pemkab Lamongan Targetkan 10.000 Rapid Test

Percepat Penanganan COVID-19, Pemkab Lamongan Targetkan 10.000 Rapid Test Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada warga yang terjaring razia pembatasan aktivitas malam hari di Polrestabes Surabaya, Minggu (03/05) dini hari. (ANTARA Jatim/ Didik Suhartono)

LAMONGAN-Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menargetkan untuk melaksanakan rapid test hingga 10.000 orang hingga akhir Mei 2020, dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 di wilayah setempat.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lamongan, Fadeli di Lamongan, Kamis (14/05), mengatakan rapid test massal sebanyak-banyaknya dilakukan untuk segera menemukan pasien positif sehingga untuk kemudian diisolasi agar tidak menularkan kepada orang lain dan ditangani secara medis agar tidak terlambat.

Sampai saat ini, kata Fadeli, Gugus Tugas Lamongan telah melaksanakan 5.229 rapid test termasuk melalui produk Afias 6 yang dibeli secara mandiri.

"Saat ini, beberapa tempat keramaian sudah kami sasar untuk dilakukan rapid test massal. Seperti pasar, tempat pelelangan ikan dan perusahaan padat karya," kata Fadeli yang juga Bupati Lamongan tersebut.

Terkait antisipasi penyebaran COVID-19 lainnya, Fadeli telah mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker, dan terbukti kesadaran warga untuk memakai masker ketika diluar rumah cukup tinggi.

"Saya melihat kesadaran masyarakat Lamongan untuk memakai masker cukup tinggi. Tadi saya di pasar hanya satu dua yang tidak memakai," katanya.

Meski demikian, Fadeli tetap memberikan peringatan, dengan memberikan masker kain secara gratis.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Lamongan Taufik Hidayat mengatakan telah membuat standar operasional yang ketat terkait pelaksanaan rapid test massal.

"Jika ada kasus reaktif akan ditangani secara cepat, dan bagi yang reaktif akan diambil spesimennya melalui swab. Selama masa menunggu hasil laboratorium swab, diwajibkan untuk isolasi mandiri," katanya.

Setelah itu, Gugus Tugas Lamongan akan melakukan penelusuran kepada kontak erat pasien, seperti keluarganya dengan dilakukan tes menggunakan afias 6.

"Selama masa isolasi mandiri di rumah, tetap dilakukan pengawasan secara ketat oleh tim kesehatan, sehingga penularan dapat ditekan," katanya. (Ant)