Perantau Asal Situbondo: Di Wamena Penghasilan Bisa Satu Juta Tiap Hari

Perantau Asal Situbondo: Di Wamena Penghasilan Bisa Satu Juta Tiap Hari Pangkalan Ojek/Foto Ilustrasi: flickr.

SITUBONDO-Holis dan Nashudi Ardi Basari, perantau asal Situbondo ke Wamena, Papua, memutuskan pulang kampung pascakerusuhan di Bumi Cendrawasih itu. 

Sejak dua tahun silam keduanya bekerja sebagai tukang ojek di Wamena dengan penghasilannya berlipat-lipat, jika dibandingkan di Situbondo.

"Kalau di Wamena, untuk penghasilan setiap harinya sebagai tukang ojek bisa mencapai Rp1.000.000," tutur Holis, Kamis (17/10) malam.

(Foto Antara)

Warga Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa ini kemudian menuturkan kondisi mencekam saat kerusuhan pecah di Wamena.

"Saat terjadi kerusuhan dan pelemparan ke rumah-rumah warga, saya sedang bekerja (ngojek). Tahu begitu saya langsung ke Polres Wamena, mengamankan diri, dan saat sempat reda baru kembali ke rumah kontrakan," ucap Holis.

Holis kemudian bergegas menyiapkan barang yang akan dibawa setibanya di rumah kontrakan. Keduanya langsung menuju markas polres setempat karena situasi semakin tidak kondusif, hingga akhirnya memutuskan bergabung dengan perantau lainnya di Pos Sentani Al Aqsa.

Keduanya akhirnya mendapat giliran pemulangan via Kapal Motor Dobonsolo dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kamis siang.

"Kalau kondisi terakhir di Wamena seperti kota mati, karena hampir semua pendatang (perantau) yang selama ini bekerja di sana pulang karena takut," katanya.

Keduanya tiba di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis malam, dan dijemput di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya difasilitasi Dinas Sosial kabupaten setempat. (Ant)