Penurunan Angka Kemiskinan Jatim 'Mission Impossible'

Penurunan Angka Kemiskinan Jatim 'Mission Impossible' Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberi araha ke ASN/Foto: Humas Pemprov Jatim.

SURABAYA-Angka kemiskinan di Jawa Timur mulai menyusut seiring bergulirnya Progam Keluarga Harapan (PKH) sampai dengan bulan Maret 2019.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di hadapan 1082 orang tenaga pendamping dan operator PKH dari 10 Kabupaten di Jatim.

"Yang kita lakukan hari ini adalah inisiatif panjang yang banyak pihak menyebutkan ini adalah mission impossible, tetapi untuk menjadikan possible kita mempunyai harus pendamping PKH yang luar biasa," ungkapnya dalam sambutannya di pembukaan Bimbingan dan Pemantapan Pendamping dan Operator PKH Plus Jaminan Sosial Lanjut Usia yang diselenggarakan Dinas Sosial Prov Jatim, di Hotel Mercure Surabaya, Selasa (16/07).

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, kata Khofifah, berada di atas rata rata nasional, akan tetapi ternyata jumlah angka kemiskinan di Jatim menduduki rangking pertama provinsi di Indonesia.

Awalnya angka kemiskinan Jawa Timur tahun 2018 berada pada angka 10,85% dan sekarang menjadi 10,37%, ini membuktikan bahwa angka kemiskinan di Jatim sudah turun menurut data BPS sampai dengan Maret 2019.

Gubernur mengakui penurunan angka kemiskinan kali ini sangat signifikan yaitu 0,48%, dibanding dengan Maret 2018 ini turun 0,61% dalam setahun, tapi  penurunan sangat signifikan terjadi pada 6 bulan terakhir, penurunannya bisa mencapai  0,48%.

“Niatkan bismillah, pendamping PKH  akan berusaha mengentaskan masyarakat yang awalnya miskin menjadi masyarakat sejahtera, jadi jika masyarakatnya sejahtera maka pendampingya juga sejahtera" tutup Khofifah. (Kominfo Jatim)