Pendaki Diimbau Jangan Nekat ke Mahameru

Pendaki Diimbau Jangan Nekat ke Mahameru Ilustrasi pendaki Mahameru (flickr.com).

LUMAJANG-Para pendaki dilarang naik ke puncak Semeru atau Mahameru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl karena berbahaya seiring statusnya yang masih waspada atau Level II.

"Kami imbau pendaki tidak nekat ke Mahameru untuk mengibarkan sang merah putih karena berbahaya sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) demi keselamatan para pendaki," kata Kepala Resort Ranupani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Susion di Lumajang, Jumat (09/08).

Dia mengatakan jumlah pendaki ke Gunung Semeru selalu mengalami peningkatan pada Agustus karena ada perayaan kemerdekaan, sehingga jumlah petugas TNBTS yang bersiaga di sana juga ditambah.

"Petugas TNBTS juga dibantu oleh para sukarelawan dari saver, gimbal alas, ITN Malang dan warga Desa Ranupani yang menjadi porter dalam menjaga jalur pendakian Gunung Semeru selama peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga totalnya sekitar 90 orang yang bersiaga," ujarnya.

Gunung Semeru, kata dia, masih berada pada level II atau status waspada, sehingga PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pendaki tidak beraktivitas dalam radius 1 km dengan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif Gunung Semeru.

Jelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus mendatang, kuota pendaki Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut sudah penuh

"Berdasarkan data, kuota pendaki Gunung Semeru sudah penuh pada Rabu (14/8), Kamis (15/8), Jumat (16/8), Sabtu (17/8) dan Sabtu (24/8) yakni 600 orang per hari sesuai dengan batas kuota yang ditentukan," tutupnya. (Ant)