Penataan Kawasan Wisata Sunan Ampel Dinilai Mandeg

Penataan Kawasan Wisata Sunan Ampel Dinilai Mandeg Pengunjung Masjid Ampel Surabaya/Foto: bacilham

Surabaya - Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya M. Machmud menilai penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur dinilai stagnan (mandeg) sehingga membuat para wisatawan lebih memilih berkunjung ke tempat lain. 
     
Dia menambahkan, pada saat Komisi C menggelar rapat dengar pendapat mengenai kawasan Ampel beberapa waktu lalu, diketahui bahwa Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Ampel selaku pemangku kawasan tidak berjalan maksimal.
     
"Selama ini, UPTD hanya bertindak sebagai penjaga  toilet dan tidak ada inovasi baru untuk menjadikan kawasan di sana lebih menarik," kanya di Surabaya, Rabu (05/12).
     
Padahal, lanjut dia, jika penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel digarap secara serius, maka bisa mendunia dan menjadi jujugan para wisatawan tidak saja dari dalam negeri, namun juga  luar negeri
     
"Perlu ada berbagai inovasi. Tapi sayangnya UPTD jalan di tempat," katanya.
     
Ia mencontohkan pintu gerbang yang sempit untuk menuju ke makam Sunan Ampel. Selain itu penataan sentra UKM yang satu kompleks dengan parkir bus, ternyata dalam perkembangannya banyak yang kosong. 
     
"Ini karena pembangunnya tidak menjiwai  dan hanya sebatas agar anggaran pembangunan terserap. Akibatnya, sentra UKM itu seperti gedung sekolah," ujar politikus Partai Demokrat ini.
     
Hal sama juga dikatakan, anggota komisi C lainnya, Vinsensius Awey yang mengatakan pengunjung yang berziarah ke sana tentu tidak hanya sebatas berziarah, namun ingin mendapatkan kesan lebih.

Seperti dirinya  yang non muslim ketika ke sana tentu ingin mengetahui kesejarahan Sunan Ampel. "Seharusnya di sana ada museum, atau tempat lainnya sehingga wisatawan mengetahui kesejarahan Sunan Ampel. Jika tidak, tentu tidak berbeda dengan tempat lainnya," ujarnya.
     
Kepala UPTD Ampel, Saidah, mengatakan selama ini pihaknya dalam penganggaran sebatas pada pemeliharaan saja. "Untuk anggaran yang lain belum ada," katanya singkat.
     
Sementara itu, Direktur Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Sunan Ampel, Kifwi Nawawi mengatakan artefak peninggalan Sunan Ampel sedikit yakni berupa makam dan masjid.
     
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya berupaya melakukan pengembangan di kawasan Ampel berupa infrastruktur telekomunikasi dan informasi komunikasi, digital library, dan sarana pendukung lainnya.