Pemprov Jatim Wacanakan Normalisasi Kali Lamong

Pemprov Jatim Wacanakan Normalisasi Kali Lamong Warga menerobos banjir akibat jebolnya tanggul Kali Lamong di kawasan Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jatim, Jumat (3/5). (Foto: Antara Foto/Didik Suhartono)

Gresik - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bakal menormaliasi Kali Lamong. Dari Surabaya hingga Gresik. Harapannya, luapan air sungai tak menyebabkan banjir di kemudian hari.

"Memang harus ada plan A, B, C, dan seterusnya. Untuk mengatasi banjir dengan melibatkan berbagai pihak terkait, agar penyelesaiannya bisa permanen," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gresik, Minggu (5/5).

Kali Lamong memiliki panjang 10 kilometer. Kembali meluap dalam sepekan terakhir. Dus, tanggulnya jebol dan menggenangi ribuan rumah di perbatasan Surabaya-Gresik hingga Lamongan. Termasuk Kabupaten Mojokerto dan Jombang.

"Karena Kali Lamong di Gresik menampung aliran air dari Mojokerto, Lamongan, dan Bojonegoro. Untuk itu, nanti penanganannya harus menjadi satu kesatuan tata ruang wilayah Jawa Timur, agar penyelesaiannya bisa permanen," ucap dia.

Dia menerangkan, pemprov bakal melibatkan pemerintah daerah (pemda) yang dilintasi Kali Lamong dalam membahas normalisasi. Juga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) guna memetakan lokasi yang kerap memicu banjir.

"Pemetaan itu, nantinya untuk menentukan titik-titik pembangunan pintu air di sepanjang aliran Kali Lamong yang bisa dibuka-tutup, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," katanya.

Kali Lamong berkapasitas 250 meter kubik per detik. Naik menjadi 700 meter kubik per detik kala intensitas hujan tinggi dalam seminggu belakangan.

Mengurangi debit air dengan memompa, menurut Khofifah, sangat tak memungkinkan. Sebab, kali di sekitar kapasitasnya telah berlebih akibat sedimentasi.

"Amannya, Kali Lamong harus bisa menampung aliran air sebesar 1.000 meter kubik per detik," tutupnya.