Pemkot Surabaya Siap Membangun Museum Pendidikan

Pemkot Surabaya Siap Membangun Museum Pendidikan  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima dokumen aset peninggalan Cina, di ruang kerjanya, Kamis (16/5/2019). (Foto: Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya).

SURABAYA - Kota Surabaya kaya akan peninggalan cagar budaya milik asing. Namun, ada kalanya gedung cagar budaya tersebut tidak terpakai bahkan nyaris telantar.

Salah satu cagar budaya di Kota Surabaya adalah berupa tanah dan bangunan di Jalan Genteng Kali, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur.  

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Minggu (19/5), mengatakan bahwa aset berupa tanah beserta bangunan di Jalan Genteng tersebut merupakan bekas hak milik asing, Cina.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bahwa sejak awal sudah tertarik dengan gedung cagar budaya itu. Bahkan, ia sempat bingung karena tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya.

Tetapi, akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil mendapatkan tanah dan bangunan itu. Aset tersebut diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Provinsi Jawa Timur Etto Sunaryanto kepada Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu. Selanjutnya, aset itu akan digunakan sebagai Museum Pendidikan.

"Makanya, saya minta untuk ditelusuri dan ternyata aset ini bisa diserahkan kepada pemkot kalau memang berkeinginan. Akhirnya, saya berkirim surat ke Kementerian Keuangan sekitar satu tahun yang lalu. Saya tidak kepikiran secepat ini," kata Risma.

Kini, Pemkot Surabaya siap membangun Museum Olahraga di Gelora Pancasila Jalan Indragiri dan Museum Pendidikan di Jalan Genteng Kali, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Saya memang ingin membuat Museum Pendidikan di tempat itu, kemudian juga Rumah Matematika dan Rumah Bahasa," harap Risma panggilan akrab Tri Rismaharini.

Risma ingin semua yang ada di Kota Surabaya bisa dirawat, termasuk peninggalan-peninggalan sejarahnya. Risma memberi alasan bahwa Kota Pahlawan tersebut kaya akan sejarah, sehingga generasi muda harus mengetahui peninggalan itu.

"Saya ingin kota ini, terutama generasi muda tahu tentang itu. Apalagi kalau tahu bahwa Bung Karno sekolah di sini, Mantan Menteri Pendidikan, Pak Wakil Presiden yang sekolah di sini, maka bisa mendorong anak-anak Surabaya bisa lebih maju," harapnya.

Menurut Wali Kota Risma, semakin banyak museum semacam itu, maka semakin banyak pula dorongan untuk bisa berbuat kebaikan di Kota Pahlawan. Selain itu, anak-anak Surabaya bisa semakin bersemangat untuk maju.

"Sekarang kami sedang cari-cari dokumennya, termasuk tentang Bung Karno sekolah di mana, cerita tentang sekolah SMPN 1 seperti apa, cerita SMA Komplek itu seperti apa? Insyaa Allah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya sudah punya datanya itu," jelasnya.

Risma merencanakan kelak Museum Pendidikan, Rumah Matematika dan Rumah Bahasa akan terintegrasi dan bisa satu komplek dengan perpustakaan yang sudah ada. Sehingga anak-anak Surabaya bisa menikmati wisata edukasi di tempat tersebut.

"Di belakang gedung ini kan ada perpustakaan, jadi nanti bisa gandeng. Pasti anak-anak itu senang," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Risma juga telah melakukan pertemuan dengan atlet Bulu Tangkis Internasional Minarti Timur, terkait rencana membangun Museum Olahraga di Gelora Pancasila. Pertemuan itu berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

"Museum itu nantinya menampilkan sederet prestasi yang berhasil diraih atlet-atlet olahraga asal Surabaya, baik di tingkat Asia Pasifik maupun internasional," ujarnya.

Menurut Risma, tujuan dibangunnya museum tersebut untuk memberikan motivasi serta menunjukkan kepada anak-anak Surabaya, bahwa banyak atlet-atlet berprestasi yang lahir dari Kota Pahlawan.

Wali Kota Risma mengaku pihaknya sudah menghubungi beberapa legenda atlet bulu tangkis dunia asal Surabaya, seperti Alan Budi Kusuma, Minarti Timur, Lilis Handayani dan Rudi Hartono.

Berbagai penghargaan yang berhasil mereka raih akan diduplikasi oleh Pemkot Surabaya, untuk ditampilkan di museum olahraga tersebut. (Ant).