Pemerintah Klaim, Penyaluran KUR Sentuh 13,8 Juta Debitur

Pemerintah Klaim, Penyaluran KUR Sentuh 13,8 Juta Debitur Ilustrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR). (Foto: Ist)

MALANG - Pemerintah mengklaim penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan sistem subsidi yang diluncurkan sejak 2015 hingga 2018 menyentuh angka 13,8 juta debitur. Mayoritas berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, total akumulasi plafon dari 13,8 juta debitur KUR mencapai Rp333 triliun.

"Sejak KUR skema baru diluncurkan 2015 hingga akhir tahun lalu, KUR sudah disalurkan kepada 13,8 juta debitur UMKM dengan total akumulasi plafon sebesar Rp333 triliun," kata Iskandar di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Minggu (10/2).

Dia menerangkan, sepanjang 2018 total kredit yang disalurkan mencapai Rp120,35 triliun, atau 97,2 persen dari target yang ditetapkan yakni sebesar Rp123,801 triliun. Pada 2019, kata dia, target penyaluran KUR ditetapkan sebesar Rp140 triliun dan diharapkan bisa dimanfaatkan sektor UMKM.

Sektor UMKM sebagai pengguna KUR dinilai mampu menjaga kualitas kredit. tercermin dari tingkat Non Performing Loan (NPL) KUR sampai tahun 2018 hanya sebesar satu persen. Rendahnya tingkat NPL merupakan bukti pelaku usaha UMKM merupakan debitur yang disiplin.

"Rendahnya kredit macet ini menunjukkan sektor UMKM sangat disiplin dalam membayar kewajiban angsurannya," ujarnya.

Khusus di Jawa Timur, jumlah KUR yang disalurkan pada 2018 tercatat sebesar Rp54,4 triliun. KUR tersebut disalurkan kepada 2,6 juta debitur. Khusus untuk penyaluran KUR peternak rakyat mencapai Rp3,1 triliun, untuk 175.489 debitur.

Pemerintah sendiri tengah menggodok berbagai skema baru untuk mendorong penyaluran KUR. Pada 2019, setidaknya ada dua skema yang telah digaungkan oleh pemerintah, yakni KUR Nelayan, dan KUR Petani Garam. (Ant)