Nyaris Seribu Angka Stunting di Kota Madiun

Nyaris Seribu Angka Stunting di Kota Madiun Ilustrasi penderita stunting (Pixabay).

Madiun-Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Jawa Timur mencatat 995 anak balita di kota tersebut mengalami kondisi stunting atau kerdil.

"Dari kasus sebanyak 995 balita stunting tersebut, persentasenya mencapai 11,84 persen," kata Kepala Dinkes dan KB Kota Madiun Agung Sulistya Wardani, di Aula Gedung Asrama Haji Kota Madiun, Kamis (14/03).

Angka stunting tersebut nilainya cukup tinggi mengingat lembaga kesehatan dunia WHO menargetkan tak boleh lebih dari 15% di suatu wilayah.

Dijelaskan Wardani, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi balita stunting. Salah satu di antaranya 30 persennya karena kondisi kesehatan dan 70 persen lainnya multisektor.

"Multisektor dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan, seperti mutu tanah, air dan lainnya," ucapnya.

Untuk menekan angka kasus stunting tersebut, Pemkot Madiun menggulirkan beberapa program dan kegiatan yang telah dicanangkan melalui OPD untuk mencegah stunting.

Program tersebut antara lain: imunisasi, pencukupan gizi, jambanisasi, kampung KB, posyandu, program keluarga harapan hingga kampanye makan ikan.