Netralitas Pansel Calon Direktur PD Pasar Surya Diragukan

Netralitas Pansel Calon Direktur PD Pasar Surya Diragukan Gedung DPRD Surabaya/Foto: zaentnana

Surabaya -  Hasil kinerja panitia seleksi (pansel) dan netralitas empat calon direktur Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) diragukan karena sudah beberapa kali dilakukan seleksi tapi selalu gagal.

"Sudah digelar seleksi kesekian kalinya, dan sebelumnya gagal terus tanpa kesimpulan dan evaluasi yang jelas. Saat ini digelar lagi, sementara anggarannya terpakai terus," kata Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono, di Surabaya, Senin (10/12).

Menurut dia, soal anggaran bisa dikatakan kecil menyusul APBD Surabaya cukup besar, namun pertaruhan nama Kota Surabaya itu jauh lebih besar karena Kota Surabaya dikenal sebagai tempat rujukan bagi pemerintah kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
     
Selain itu, lanjut dia, pihaknya meragukan netralitas Ketua Badan Pengawas PDPS Rusli Yusuf karena sebelumnya sempat menjadi pengurus Partai Demokrat di Surabaya.  
     
"Kami masih ragu jika dia (Rusli Yusuf) itu benar-benar bukan lagi anggota partai, meskipun dikabarkan telah mengundurkan diri," terangnya.

Sebelumnya, Rusli Yusuf menginformasikan telah melakukan "fit and proper test" atau uji kelayakan dan kepatutan 16 calon direktur di Perusahaan Daerah Pasar Surya Kota Surabaya, Jawa Timur.

Rusli mengatakan proses rekrutmen calon direktur di PD Pasar Surya ini sendiri sudah dimulai sejak 1 Oktober 2018. Ada 300 lebih lamaran yang diterima tim rekrutmen dengan posisi yang berbeda-beda.

Dari jumlah itu, hanya 37 pelamar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Selanjutnya, dari 37 pelamar menjalani uji asesmen kompetensi psikologi (29-30 Oktober 2018), observasi pasar (16-18 November 2018) dan uji makalah (19 November 2018).

Melalui tiga seleksi itu, dari 37 pelamar yang lolos sebanyak 17 orang. Namun karena satu pelamar menyatakan mengundurkan diri, maka kini jumlah pelamar tinggal 16 orang yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.