Nahkoda KM Arim Jaya Tak Tahu Jumlah Penumpang

Nahkoda KM Arim Jaya Tak Tahu Jumlah Penumpang Aparat Polres Sumenep mengevakusi korban KM Arim Jaya, Selasa (18/06)/Humas Polres Sumenep.

SURABAYA-Pencarian korban kecelakaan KM Arim Jaya hanya berdasarkan keterangan penumpang selamat lantaran kapal nahas yang tenggelam di perairan Sumenep itu tidak dilengkapi manifes.

"Karena saksi-saksi dan otoritas berwenang menyatakan tidak ada manifes kapal, data penumpang. Petugas (gabungan) mencari hanya bermodalkan keterangan saksi selamat. Sekarang 61 orang penumpang yang terdata (ada di kapal) berdasarkan saksi-saksi di kapal, termasuk nakhoda," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Selasa (18/06).

Polisi sudah memeriksa nakhoda kapal tersebut, dan mengaku tidak tahu pasti jumlah penumpang kapalnya.

"Nakhoda sudah bisa dimintai keterangan. Tapi dia mengaku tidak tahu karena berdalih hanya mengoperasikan kapal," kata Barung.

Data terkini kepolisian, sambung Barung, jumlah korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan kapal itu 17 orang.

"Ini bukan data terakhir, baru data sementara," katanya.

Sementara jumlah penumpang kapal yang selamat menurut data kepolisian 39 orang, sebagian besar masih menjalani perawatan di Puskesmas Dungkek dan RSUD Sumenep. Lima penumpang kapal yang lain belum ditemukan menurut polisi.

Kepolisian Daerah Jawa Timur belum mulai menyelidiki penyebab kecelakaan kapal tersebut, masih fokus mencari, mengevakuasi, dan mendata penumpang kapal.

"Belum masuk investigasi penyebab. Kami memastikan dulu data yang meninggal, selamat dan hilang karena memang datanya masih simpang siur," jelas Barung.

Baca juga: 17 Penumpang Kapal Arim Jaya Tewas, 39 Selamat
                  Khofifah Minta 5 OPD Gerak Cepat Tangani Korban Kapal Arim Jaya

KM Arim Jaya diketahui berangkat dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Senin sekitar pukul 07.00 WIB pagi dengan tujuan Pelabuhan Kalianget Sumenep. Kapal kayu tiga GT itu dilaporkan terguling dihantam ombak. (Ant)