Muhammadiyah: 4 Pilar Kebangsaan Kadang Hanya 'Lips Service'

Muhammadiyah: 4 Pilar Kebangsaan Kadang Hanya 'Lips Service' Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan (Istimewa).

MADIUN-Empilar Kebangsaan yang dimiliki bangsa Indonesia, yakni  Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI menjadi modalitas yang harus benar-benar terimplementasikan, bukan hanya jargon belaka.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten Madiun, Jawa Timur, Agus Tri Cahyo, bertepatan dengan HUT Muhammadiyah ke-70, Senin (18/11).

"Kadang seringkali 4 Pilar itu hanya sebagai Lips service atau jargon semata. Aplikasi di lapangan belum maksimal dan masih terjadi banyak friksi. Sesama agama saja  terjadi pengkotak-kotakan dan juga antar umat bergama, ini karena tidak adanya ke fahaman yang baik dan benar terhadap konsep persatuan itu sendiri dalam penerjemahannya," lanjutnya.

Pada Miilad Muhammadiyah bertajuk “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” ini, Agus juga menyampaikan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dilakukan, diantaranya melalui pendidikan.

Menurut Agus, meruju hadist Nabi, seseorang menjadi sering bermusuhan antara satu dengan lain berakar dari ketidaktahuan, sehingga fenomena gesekan dan potensi perpecahan yang terjadi saat ini dinilainya akibat dari kurang fahamnya ummat terhadap konsep persatuan itu sendiri.

“Maka pemberian pengetahuan dalam hal ini adalah pencerahan dibidang pendidikan menjadi salah satu sarana atau cara untuk mencerdaskan bangsa dan menjadi solusinya. Sehingga perseteruan itu tidak perlu terjadi,” jelasnya Agus mengutip RRI.

Islam, sambung Agus, sebenarnya sudah memiliki konsep peprsatuan, dan Muhamamadiyah ingin mencerahkan ummat  dengan cara mencerdaskan kehidupan bangsa serta  mengokohkan kembali nilai-nilai nasionalisme persatuan seiring dengan nilai agama melalui pendidikan.